TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direksi RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar ziarah dan tabur bunga makam Dr Wahidin Sudirohusodo, di Mlati Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis (2/11/2023).
Kegiatan ini sebagai rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 59 tahun dan merupakan instruksi Kementerian Kesehatan.
Upacara tabur bunga dan ziarah makam dihadiri langsung Direktur Utama RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar Prof. Dr. dr. Syafri Kamsul Arif, Sp.An, KIC, KAV beserta jajaran manajemen dan staf.
Pada kesempatan tersebut, dihadirkan pula keluarga pahlawan Dr Wahidin Sudirohusodo yang merupakan keturunan langsung dan bermukim di Jawa Tengah.
Upacara dilaksanakan bersama-sama oleh tiga rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan yang pahlawannya dimakamkan di area kompleks pemakanan yang sama.
Rumah sakit tersebut yakni RS dr Soeradji Tirtonegoro Klaten dan RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.
Diketahui, Dr Wahidin Sudirohusodo adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia penggagas berdirinya organisasi Budi Utomo tahun 1928.
Dr Wahidin merupakan tokoh yang memberi inspirasi terhadap pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ia bukan seorang yang berdarah Jawa murni, tetapi merupakan keturunan dari Imaninori Daeng Tojeng Karaeng Galesong, yang putranya I Malombasi Daeng Mattawang Moh Baqir Karaeng Bonto Mangape Sultan Hasanuddin ke XVI dari Kabupaten Gowa.
Ayahnya, Arjo Sudiro, seorang ‘ronggo atau camat’ yang merupakan cucu dari Kyai Mertodrono (Soediro Leksono) atau cucu dari Soelaiman Daeng Manaba.
Sebagai tanda ikatan kekeluargaan keturunan dengan Karaeng Galesong, pada satu upacara adat sakral dan megah di 17 November 1997 bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Gowa ke 667, Dr Wahidin Sudirohusodo mendapatkan piagam penganugerahan gelar Imannuntungi Daeng Tojeng dari Bupati Gowa dan Majelis Pemangku Adat Gowa.
Dr Wahidin merupakan seorang Jawa kelahiran Mlati pada garisnya adalah seorang keturunan dari raja-raja Gowa, sehingga nama beliau diabadikan sebagai nama rumah sakit RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo pada tahun 1993.