TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menyinggung terkait stadion kala menjamu skuad PSM Makassar di Rujab Gubernur Sulsel, Makassar, Rabu (1/11/2023) malam.
Bahtiar Baharuddin mengaku sejak berkarier sebagai Dirjen di Kemendagri, Bahtiar mengaku sudah memantau masalah PSM Makassar.
Persoalan stadion menurutnya sudah menjadi pengetahuan umum se-Indonesia dan ini menyulitkan PSM Makassar sebagai satu-satunya klub Liga 1 asal Sulsel.
"Dari jauh saya sudah amati masalah PSM. Masalah PSM Makassar soal stadion sudah pengetahuan umum se-Indonesia," jelas Bahtiar.
Ketika menjadi Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar akhirnya senang.
Dirinya bisa membantu langsung klub kebanggan daerahnya.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar pun mengaku kini bergerak membantu PSM Makassar.
Baca juga: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Jamu Makan Malam Skuad PSM Makassar, 2 Pemain Baru Hadir
Baca juga: 3 Amunisi Baru PSM Makassar Diturunkan Lawan Persija Duet Ze Paulo - Victor Mansaray Paling Ditunggu
Namun, ia tak ingin sesumbar terkait usahanya.
Bahtiar mengaku lebih senang bergerak secara diam-diam dalam mengurus persoalan stadion.
"Sejak saya gubernur Salah satu atensi saya (Stadion), saya bekerja dalam senyap, daripada carita maloppo na de' na jadi," jelas Bahtiar.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar meminta Skuad PSM dan masyarakat Sulsel bersabar terkait dengan stadion.
Dirinya masih mengusahakan hadirnya stadion di Makassar.
Pantauan Tribun-Timur.com, Para pemain asing dan lokal tak ketinggalan meramaikan Plataran Ininnawa.
Pelatih PSM Bernardo Tavares dan Founder Bosowa Grup Aksa Mahmud hadir dalam pertemuan.
Mereka duduk semeja dengan Pj Gubernur Bahtiar dan Kadispora Suherman.
M Arfan, Erwin Gutawa, Reza Arya Pratama juga hadir.
Kemudian Rasyid Bakri, Ananda Raehan, Yakob Sayuri, Yance Sayuri.
Pemain muda Ricky Pratama, Victor Dethan, Daffa Salman.
Pemain asing seperti Yuran Fernandes, Kike Linares dan Kenzo Nambu turut kelihatan.
Pemain baru seperti Victor Mansaray dan Ifan Nanda turut duduk diantara pemain.
Update Sengketa Stadion Mattoanging
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kini tengah menghadapi tantangan berat dalam dua gugatan terkait kepemilikan markas PSM di lahan Stadion Mattoanging.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Sulsel tengah menantikan keputusan dari gugatan Teddy Anwar dengan nomor perkara 16/Pdt.G/2023/PN Mks yang seharusnya diumumkan pada Kamis, 26 Oktober 2023.
Namun sayangnya, keputusan tersebut masih tertunda hingga Jumat, 27 Oktober 2023.
Di samping itu, gugatan pertama dengan nomor perkara 356/pdt.G/2021/PN Mks yang diajukan oleh Andi Ilhamsyah Mattalatta bersama Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) masih terus berlanjut.
Pemerintah Provinsi Sulsel kini menantikan keputusan banding yang belum juga diumumkan.
Penting untuk dicatat bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel telah meraih kemenangan dalam putusan tingkat pertama, namun saat ini menghadapi proses banding dari pihak Andi Ilhamsyah Mattalatta dan YOSS.
"Kasus terakhir dibawa ke pengadilan tinggi. Kami berhasil memenangkan di tingkat pertama. Kemudian, pihak lawan mengajukan banding, begitu juga YOSS," jelas Tim Kuasa Hukum Pemerintah Provinsi Sulsel, Mauli Yadi Rauf.
Hingga saat ini, putusan banding belum diterima oleh pihak Pemerintah Provinsi Sulsel. "Banding dari gugatan itu belum ada pemberitahuan resmi kepada kami," tambahnya.
Sudah hampir 5 bulan lamanya Pemerintah Provinsi Sulsel menanti keputusan banding tersebut.
Mauli Yadi Rauf sendiri mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan dari penundaan pengumuman keputusan banding tersebut.
"Iya, saya juga kurang tahu kenapa. Sudah hampir 5 bulan kami belum menerima keputusan banding secara resmi. Kami hanya menunggu saja," ujar Tim Kuasa Hukum Pemerintah Provinsi Sulsel.
Mungkin saja keputusan banding sudah diputuskan, namun masih menunggu proses administratif," tambahnya.
Meski demikian, Pemerintah Provinsi Sulsel tetap optimis akan memenangkan persidangan.
Mauli Yadi Rauf menekankan bahwa bukti-bukti yang mereka ajukan sangat kuat, termasuk sertifikat kepemilikan, dokumen perolehan, surat pemberian hak, dan bukti-bukti pembangunan.
Saat ini, proyek pembangunan Stadion Mattoanging masih terhenti. Pemerintah Provinsi Sulsel berdalih bahwa mereka belum dapat memulai pembangunan karena persoalan lahan belum terselesaikan.
Sejarah Kepemilikan Stadion Mattoanging
Februari 1982: Ketua KONI Sulsel, Andi Mattalatta, menyerahkan pengelolaan Stadion Mattoanging kepada YOSS.
Oktober-November 2014: Pemerintah Provinsi Sulsel mencoba memperjelas kepemilikan Stadion Mattoanging.
1 Desember 2014: Kuasa Hukum YOSS, Andi Rudiyanto Asapa, meminta Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel (2008-2018), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang, untuk menghentikan pernyataan tentang kepemilikan Stadion Mattoanging.
23 Mei 2017: Forum Bersama Wartawan Olahraga (Forbes) menggelar diskusi tentang Stadion Mattoanging. Ketua KONI Sulsel, Prof Zainuddin Taha, menjelaskan sejarah kepemilikan Stadion Mattoanging yang kini dikuasai oleh YOSS.
September 2018: Beberapa hari setelah dilantik, Nurdin Abdullah (NA)-Andi Sudirman Sulaiman melakukan penertiban aset. Pemerintah Provinsi Sulsel di bawah kepemimpinan Prof Andalan bertekad untuk segera mengambil alih pengelolaan Stadion Mattoanging dan beberapa aset lain yang dikuasai oleh pihak lain.
12-13 Februari 2019: Koordinator Unit Koordinasi dan Supervisi Bidang Pencegahan (Korsupgah) KPK, Adlinsyah Nasution, melakukan kunjungan ke Makassar untuk mencari data terkait Stadion Mattoanging.
28 Februari 2019: Ketua Umum YOSS, Andi Karim Beso, memenuhi panggilan KPK terkait Koordinasi dan Klarifikasi Pengelolaan Stadion Mattoanging (surat KPK Nomor B-1986/KSP.00/10-16/02/2019).
11 Maret 2019: Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, mengungkap wasiat almarhum Mayjen (Purn) TNI Andi Mattalatta bahwa lahan Stadion Mattoanging adalah milik Pemerintah Sulsel.
29 Maret 2019: Nurdin Abdullah mengungkap rencana revitalisasi Stadion Mattoanging.
5 Juli 2019: Nurdin Abdullah bersama Tim Korsupgah KPK dan Kejati Sulsel memantau Stadion Mattoanging.
7 Agustus 2019: Manajemen PT PSM bersama pemain membawa Tropi Piala Indonesia ke Gubernuran. Saat dijamu Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, CEO PT PSM Munafri Arifuddin mempertanyakan status Stadion Mattoanging.
26 Agustus 2019: Gubernur Sulsel mencabut izin KONI dalam Pengelolaan Stadion Mattoanging.
31 Agustus 2019: KONI mencabut status pengelolaan Stadion Mattoanging dari YOSS.
2 September 2019: Ketua KONI Sulsel, Ellong Tjandra, mengumumkan bahwa Stadion Mattoanging diambil alih oleh KONI dan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sulsel.(*)