Alami 5 Kekalahan Beruntun, Tavares: Kami Tidak Akan Menyerah

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain PSM Makassar, Yance Sayuri saat berduel dengan pemain Madura United di Stadion BJ Habibie, Parepare, Minggu (8/10/2023) sore. PSM Makassar kalah 0-2 dari Madura United.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Situasi sulit menyelimuti PSM Makassar. Juara bertahan Liga 1 ini alami 5 kekalahan beruntun di dua kompetisi berbeda.

Terbaru, mereka dipermalukan oleh Madura United di hadapan pendukungnya di Stadion BJ Habibie, Parepare, Minggu (8/10/2023). PSM Makassar tumbang 2 gol tanpa balas.

Kekalahan tersebut membuat PSM Makassar berada di peringkat 13 dengan 18 poin. Hanya berjarak 5 poin dengan penghuni teratas zona merah, Arema FC (16).

Keterpurukan dialami anak asuh Bernardo Tavares tidak lepas dari sejumlah faktor. 

Skuad Sulit Komplit

Pertama, skuad sulit komplit. Dampaknya, keseimbangan tim goyah.

PSM Makassar diterpa badai cedera. Sejumlah pilar pentingnya terpaksa absen. Seperti menepinya Yakob Sayuri dan Yance Sayuri.

Kedua pemain ini menjadi andalan di sektor sayap. Kecepatan keduanya membuat daya gedor sangat agresif. Ditambah lagi kemampuan bertahan yang kuat.

Kenzo Nambu, Ananda Raehan dan Erwin Gutawa juga harus mendapat perawatan medis. Ketiganya alami cedera ketika lawan Sabah FC.

Sebelumnya juga ada nama Everton Nascimento yang sempat menepi.

Lalu ada Akbar Tanjung yang sempat absen dua laga karena mendapat sanksi dari Komisi Disiplin PSSI. Ditambah lagi, sang kapten Willem Jan Pluim yang menghilang dari tim sejak akhir bulan Agustus.

Mereka yang absen ini merupakan pilar penting tim. Tanpa mereka sang juru taktik, Bernardo Tavares putar otak. Pelatih berusia 43 tahun ini pun memainkan pemain bukan pada posisi aslinya.

Striker Kurang Tajam

Kedua, striker kurang tajam. Lima striker PSM Makassar yaitu, Everton Nascimento, Adilson Silva, Andy Harjito, Donald Bissa dan Ricky Pratama baru membukukan 5 gol dari 18 laga PSM Makassar musim ini.

Tak ayal, PSM Makassar sulit untuk mendapatkan kemenangan. Meski, menciptakan peluang banyak, tapi untuk konversi menjadi gol sangat sulit.

Hal ini pun terasa dengan 5 kekalahan beruntun, PSM Makassar hanya mencetak 1 gol. Itu pun dari kaki gelandang, Kenzo Nambu.

Kenzo pun kini tercatat sebagai top skor tim dengan 7 golnya musim ini.

Animo Suporter

Ketiga, kurangnya animo suporter. Perbedaan 180 derajat terasa di Stadion BJ Habibie Parepare. 

Musim lalu stadion berkapasitas 20 ribu penonton itu selalu dipadati suporter. Bahkan, sebelum Tragedi Kanjuruhan, kehadiran suporter selalu mencapai 15 ribu-18 ribu penonton.

Setelah Tragedi Kanjuruhan dilakukan pembatasan 8316 penonton. Namun, animo tidak berkurang. Hampir setiap laga suporter datang selalu capai 5 ribu-7 ribu penonton.

Sedangkan musim ini suporter sangat minim hadir. Jumlah suporter meramaikan Stadion BJ Habibie hanya dikisaran 2 ribuan penonton.

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares menegaskan, timnya akan segera bangkit. Kekalahan lima beruntun dijadikan pembelajaran untuk terus berbenah.

"Kita harus move on, bekerja lebih keras lagi dan belajar lagi tentunya. Kekalahan lima beruntun baru kali ini saya alami. Saya tidak akan menyerah, pemain tidak akan menyerah," tegasnya saat konferensi pers usai laga PSM Makassar vs Madura United, Minggu (8/10/2023).

Tavares menyebut, timnya saat ini butuh dukungan suporter. Pencapaian meraih juara musim lalu tak lepas dari dukungan suporter.

"Musim lalu pencapaian kita melampaui ekspektasi, salah satu faktornya adalah dukungan suporter yang selalu memadati, membuat stadion penuh. Hal ini mulai terlihat kembali," tuturnya. (*)

Berita Terkini