PSM Makassar

PSM Makassar Blunder Mainkan 7 Pemain U-23 Vs PSIS? Eks Asisten Luciano Leandro: Perlu Menit Bermain

Penulis: M Yaumil
Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain muda PSM Makassar Andy Harjito berjibaku dengan pemain PSIS Semarang pada pekan 14 Liga 1 2023/2024, Sabtu (30/9/2023).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Skuad PSM Makassar menurunkan tujuh pemain muda saat kalah dari PSIS Semarang pada pekan 14 Liga 1 Indonesia.

PSM Makassar mengalami krisis pemain. Parahnya pilar utama skuad Ramang menepi.

Sehingga kondisi ini memaksa juru taktik PSM Makassar Bernardo Tavares memasang pemain muda pada laga terakhir.

Tujuh pemain dibawah usia 23 tahun dimainkan dari menit awal maupun masuk di babak kedua pertandingan.

Tentu keputusan ini punya plus dan minusnya. Apalagi bermain di laga away tekanan tuan rumah lebih besar.

Plusnya pemain muda mendapatkan jam terbang lebih dalam pertandingan.

Melawan PSIS Semarang, sebagian besar pemain muda yang diturunkan bermain lebih dari lima menit.

Bahkan Ricky Pratama dan Victor Dethan dipasang menjadi sebelas pertama.

Kemudian menyusul Daffa Salman yang masuk awal babak kedua.

Mufli Hidayat, Adil Nur Bangsawa, Andy Harjito, masuk di pertengahan babak kedua.

Praktis hanya Edgard Amping yang dimasukkan pada akhir babak kedua.

Keputusan pelatih terbilang cukup berani dan sukses.

Karena di babak kedua PSM Makassar berhasil mendominasi dan menciptakan gol.

Pemain muda PSM tampil spartan melawan skuad inti PSIS Semarang.

Pemain yang biasanya memanaskan bench PSM, dalam dua laga terakhir dimainkan.

Baca juga: Wiljan Pluim di Makassar, Sinyal Bela PSM Makassar Lawan Sabah FC

Baca juga: Bernardo Tavares Ungkap Penyebab 3 Kekalahan Tandang Beruntun PSM Makassar

Hal ini patut mendapatkan apresiasi karena Laskar Pinisi punya perhatian tersendiri dalam pembinaan pemain muda.

Pelatih asal Portugal itu memang punya ciri mengorbitkan serta menemukan potensi Ramang Muda.

Tidak bisa dikesampingkan bahwa semangat Ramang Muda memberikan variasi permainan Juku Eja.

Namun di sisi lain, hal ini mempunyai resiko tersendiri.

Kurangnya pengalaman, mental, serta teknik bermain belum bisa menjadi harapan menggantikan pilar inti PSM.

Seperti salah satu gol PSIS Semarang yang bermula dari operan lemah Victor Dethan sehingga pemain Mahesa Jenar dapat intersep dan berbalik menekan kemudian terjadi gol.

Momen ini tentu bagian dari resiko yang harus diterima memainkan pemain muda sejak menit awal pertandingan.

Para pemain memang butuh pengalaman dan jam terbang dan PSM Makassar butuh kemenangan.

Pengamat Sepakbola, Budiardjo Thalib mengatakan pemain muda masih butuh proses.

Mantan Asisten Luciano Leandro kala menukangi PSM Makassar di 2016 itu menyebut semangat juang yang diperlihatkan pemain muda PSM cukup menjanjikan.

Melawan skuad utama Mahesa Jenar secara keseluruhan Ramang Muda bisa bersaing.

Akan tetapi jam terbang antara muda dan senior tampak pada laga tersebut.

“Kalau saya lihat anak-anak muda yang bermain mungkin menjanjikan sebagai pemain pengganti, tapi untuk starting saya pikir masih perlu menit bermain,” katanya kepada tribun timur, Minggu (1/10/2023).

“Saya lihat semangat juang yang dimiliki PSM walaupun baru bermain di liga 1 tapi mereka sudah memperlihatkan apa yang menjadi tanggung jawab mereka,” sambungnya.

Pemain yang punya pengalaman dibutuhkan PSM untuk mengangkat performa.

Pemain muda bisa menjadikan setiap pertandingan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas.

Kekalahan akan melatih mental pemain untuk bertambah kuat.

Para pemain masih butuh proses yang lebih matang.

“Inilah pemain pengalaman yang kita butuhkan dalam pertandingan ini. Bukan berarti anak muda tidak bisa tapi butuh proses. Mudah-mudahan pemain muda bisa bertambah motivasinya,” singkatnya.(*)

 

Berita Terkini