PSM Makassar

PSM Makassar Masih Bergantung ke Kenzo Nambu, Tujuh Pemain Muda Juku Eja Tak Mampu Bobol Gawang PSIS

Penulis: M Yaumil
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PSIS Semarang atasi perlawanan PSM Makassar dengan skor 2-1 di Stadion Jatidiri, Sabtu (30/9/2023). PSM Makassar mencatatkan tiga kekalahan beruntun,

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar memainkan tujuh pemain muda saat melawan PSIS Semarang.

Laga PSIS Semarang vs PSM Makassar berakhir 2-1 di Stadion Jatidiri, Jawa Tengah, Sabtu (30/9/2023).

Tujuh pemain muda dimainkan Bernardo Tavares yaitu Ricky Pratama, Victor Dethan, Dzaky Asraf, Mufli Hidayat, Adil Nur Bangsawan, Andy Harjito, dan Daffa Salman.

PSIS Semarang tampil susah payah mengalahkan PSM Makassar.

Kemenangan 2-1 itu diraih lewat dua gol dibabak pertama melalui Gali Freitas dan Vitinho.

Baca juga: PSM Makassar Hattrick Kalah, Persija dan Persis Berpeluang Salip Juku Eja 10 Besar Klasemen Liga 1

Gali Freitas berhasil memanfaatkan kemelut dalam kotak penalti PSM Makassar.

Tendangan kerasnya dari sudut sempit berbuah gol. skor 1-0 untuk Mahesa Jenar.

Lima menit kemudian, Vitinho menambah keunggulan PSIS Semarang menjadi 2-0.

Lewat penetrasinya yang melewati barisan pertahanan PSM.

Memasuki babak kedua, Laskar Pinisi tampil lebih agresif dan dominan.

Kenzo Nambu dan beberapa pemain muda dimasukkan menambah daya gedor.

Strategi itu membuahkan hasil. Kenzo Nambu memperkecil ketertinggalan.

Gol berawal dari lemparan ke dalam.

Bola diterima M Arfan lalu dioperkan ke Kenzo Nambu.

Pemain asal Jepang itu berdiri bebas dan langsung melepaskan tendangan yang berbuah gol.

PSM Makassar 1-2 PSIS Semarang bertahan sampai pertandingan selesai.

Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengatakan secara keseluruhan kedua tim bermain seimbang.

Baca juga: Livescore: Daffa Salman Hampir Samakan Skor, Sayang Tendangan Melenceng: PSM vs PSIS Semarang 2-1

Peluang yang didapatkan Laskar Pinisi dan Mahesa Jenar tidak jauh berbeda.

Tavares memasukkan tujuh pemain yang terbilang muda untuk menekan PSIS Semarang.

"Kalian bisa lihat hari ini, kita bermain dengan tujuh pemain U-23,” katanya saat konferensi pers, Sabtu (30/9/2023).

“Saya berpikir PSIS punya pemain bagus harusnya mereka bisa lebih unggul di babak pertama. Kalau kita lihat dari statistik ini tidak jauh beda,” sambungnya.

Pada pertandingan ini, PSIS Semarang harusnya bisa unggul telak karena punya waktu persiapan yang lebih banyak.

Mahesa Jenar punya delapan hari untuk persiapan.

Sementara anak asuh Tavares melakukan perjalanan panjang.

Recovery menjadi salah satu faktor penentu performa tim dalam pertandingan.

Tavares mengaku kelelahan dengan jadwal padat tersebut apalagi pemain.

Untuk itu ia memberikan apresiasi para pemainnya karena sudah bekerja keras.

“PSIS menunggu kita di sini delapan hari. Kita masih di Vietnam saat itu terus melakukan perjalanan jauh sekali,” ujar Tavares.

Sementara pemain PSM Makassar, Mufli Hidayat mengatakan, rekannya sudah bekerja sangat keras di atas lapangan.

Kekalahan ini memang bukan rejeki untuk Laskar Pinisi.

Peluang yang ada tidak bisa dikonversi menjadi gol.

Ia juga senang karena mendapatkan menit bermain yang cukup banyak pada laga ini.

“Pertama-tama saya sangat senang bisa dimainkan pada laga hari ini. Para pemain sudah berikan yang terbaik, sudah bekerja keras di lapangan namun belum rejeki kita,” katanya.

Penggawa Ramang sudah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil maksimal.

Namun tuan rumah lebih beruntung berkat dua gol di babak pertama.

Mufli meminta maaf kepada suporter karena harus kehilangan poin di markas PSIS Semarang.

“Saya ingin meminta maaf kepada suporter karena kami belum bisa mendapatkan hasil yang baik pada laga kali ini, dan saya sangat bahagia karena para pemain sudah berusaha sebaik mungkin,” singkatnya.

Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil

Berita Terkini