Desa Digital IM3

Pelatihan Desa Digital IM3, Lurah Manongkoki Harap Pengrajin Mabel Bisa Promosi Lewat Digital

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengrajin di Desa Manongkoki, Kecamatan Polobangkeng Utara, Kabupaten Takalar, berkumpul untuk mengikuti pelatihan Desa Digital IM3, Sabtu (30/9/2023). Mereka diajak melek strategi memasarkan produk di digital marketplace, e-commerce oleh manajemen operator selular IM3-Indosat.

TRIBUN-TAKALAR.COM - Lurah Manongkoki, Muhammad Dahlan berharap dengan kegiatan Desa Digital IM3, pengrajin atau UMKM  mabel di Manongkoki bisa lebih mengetahui mencari konsumen secara digital.

Demikian disampaikannya saat sambutan di kegiatan Desa Digital IM3 yang digelar Indosat Ooredoo Hutchision di Kampung Mebel Manongkoki, Kecamatan Polobangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulsel, Sabtu (30/9/2023).

"Mudah-mudahan dengan hadirnya IM3 dan Tribun Timur bisa memberikan sesuatu pembelajaran kepada masyarakat atau pengrajin mabel bagaimana mencari konsumen secara digital," jelasnya

Dia menyampaikan kedepannya masyarakat memasuki era digital.

Sehingga, dengan digital masyarakat bisa mempromosikan produknya dan menarik konsumen dari luar daerah.

"Insya Allah kita akan masuk ke sistem digital, tidak perlu lagi sistem manual. Kita tinggal mengotak atik handphone kita promosi keluar lalu konsumen datang," jelasnya.

Head of Branch Sales Gowa, Rosna saat memberikan sambutannya dalam Pelatihan "Desa Digital IM3" yang digelar di Desa Manongkoki, Kabupaten Takalar, Sabtu (30/9/2023). 

"Bagaimana supaya tempat dan pengrajin kita bisa meningkatkan kerja dan hasil kerja kita bisa cepat laku di luar. Tapi tetap harus dengan usaha, usaha kita mempromosikan mabel kita di luar," sambungnya.

Dia mengaku sangat terkesan dengan Dg Ngago sebagai motor penggerak usaha mabel di Manongkoki. Dia disebut sudah melalang melintang sampai keluar daerah.

"Di sini sering dikunjungi pejabat baik dari dalam maupun luar. Ini bentuk kualitas dari mabel  sudah keluar daerah sehingga banyak yang melakukan study banding di sini, dan Dg Ngago itu biasa dipanggil jadi pemateri dan teman-teman lainnya juga," katanya.

Dahlan membeberkan jumlah warga desa agraris ini tercatat 3.400 penduduk.

Lurah menyebut dari 1.400 kepala keluarga (KK) di kampung agraris perbatasan Takalar-Gowa ini, 800-an adalah pengrajin mebel kayu utuh (solid wood).

"Di sini ada 1400 KK, diperkirakan ada sekitar 800 pengrajin mabel. Di antara takalar jeneponto itu hanya finising tapi Di sini pusatnya," ucapnya.

Sementara itu, Pimred Tribun Timur, Thamzil Thahir mengatakan Desa Manongkoki dasarnya adalah pengrajin.

"Pengrajin merupakan peradaban pertama di sebuah kampung. Pengrajin itu orangnya teliti. Kenapa dari 4000 warganya 1400 KK dan 800 lebih pengrajin mabel. Jadi terima kasih banyak telah diundang. Semoga bisa berkah dan berjalan lancar," jelasnya.(*).

Berita Terkini