Aksi Kekerasan Siswa SMP Cimanggu

Reaksi Warga Viral Kasus Kekerasan Siswa SMP: Sok Jagoan, Malu-maluin Cimanggu saja!

Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Wakapolresta Cilacap, AKBP Arif Fajar Satria memberikan keterangan terkait kasus bullying disertai kekerasan fisik yang melibatkan siswa SMP di Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah. Pelaku anak yang berhadapan dengan hukum telah ditangkap untuk dilakukan pemeriksaan

TRIBUN-TIMUR.COM - Video menunjukkan saat pelaku perundungan di Cilacap, Jawa Tengah, diamankan oleh Polisi pada Selasa (27/9/2023) malam, telah menjadi viral.

Menariknya, saat pelaku itu dijemput oleh aparat kepolisian, warga sekitar menyuarakan sorakan protes.

Seperti yang terlihat dalam video yang menyebar di media sosial, pelaku yang masih duduk di kelas 9 SMP ini diantar keluar rumah oleh petugas Polresta Cilacap.

Pelaku, yang dikenal dengan inisial MK, terlihat mengenakan baju hitam dan peci hitam saat dijemput.

Ketika MK keluar dari rumahnya, beberapa warga di sekitar tempat tersebut mulai mengeluarkan sorakan protes.

Mereka merasa kesal dengan perilaku MK yang dianggap merendahkan nama kampung mereka dengan tindakan kekerasan ini.

"Malu-maluin Cimanggu saja!"

"Sok jagoan!" teriak beberapa warga yang telah berkumpul di depan rumah pelaku.

Menariknya, pelaku tampaknya tidak harus diborgol saat digiring oleh petugas menuju Mapolresta Cilacap.

Dalam laporan dari Tribun Banyumas pada Rabu (27/9/2023), Polisi menggelar operasi dengan melibatkan 120 personel saat mengamankan pelaku.

Hal ini dilakukan karena warga di sekitar lokasi kejadian sangat marah dengan video perundungan tersebut dan telah mengelilingi rumah pelaku.

"Waktu penjemputan (pelaku), ada sekitar 120 personel yang berasal dari distrik Cimanggu dan Polresta Cilacap," ungkap wakapolresta.

Mobilisasi personel tersebut bertujuan untuk menjaga ketertiban dan menghalau kerumunan warga yang marah saat penangkapan pelaku.

Seperti yang diketahui, video viral tersebut menampilkan seorang siswa SMP yang sangat lemah dan diserang oleh temannya sendiri.

Kasus penganiayaan yang terekam dalam video tersebut membuat kemarahan netizen, khususnya karena pelaku adalah anak-anak.

Penyebab perundungan ini tampaknya bermula dari masalah sepele, yaitu ketidakcocokan antara pelaku dan korban yang berasal dari kelompok siswa yang berbeda.(*)

Berita Terkini