Dosen Minta Dipanggil Yang Mulia

Usai Viral Gegara Aturannya di Kampus Unismuh, Dosen 'Yang Mulia' Akhirnya Buka Suara

Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen di Unismuhb Aceh ingin dipanggil yang mulia

TRIBUN-TIMUR.COM - Postingan unik Silvandrie Abriyan Laksana (28) di akun TikTok pribadinya mengenai mahasiswa yang memanggilnya dengan sebutan "Yang Mulia" selama proses pengajarannya telah menjadi perbincangan hangat dan viral di media sosial (medsos).

Dalam postingan yang menjadi sorotan ini, Silvandrie mengungkapkan keinginannya agar mahasiswa tidak lagi memanggilnya "Bapak" atau "Abang," melainkan dengan panggilan yang lebih seru, yaitu "Yang Mulia."

"Jangan panggil saya Bapak. Karena saya bukan bapak2. Jangan panggil saya abang, karena saya bukan Abang klen. Panggil saya Yang Mulia," begitu bunyi beberapa aturan yang dia sampaikan kepada mahasiswanya.

Sebagai seorang dosen tamu yang berpartisipasi dalam program praktisi mengajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud), Silvandrie juga merupakan seorang ASN yang menjalankan tugas sebagai administrator kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa, Banda Aceh.

Tidak hanya menjadi postingan unik di media sosial, tetapi Silvandrie juga bermaksud untuk berbagi cara mengajar yang menarik sehingga suasana di dalam kelasnya menjadi hidup dan aktif.

Silvandrie memahami bahwa generasi milenial memerlukan pendekatan yang segar dan tidak kaku.

Menariknya, mahasiswa-mahasiswanya sepertinya menyambut baik panggilan "Yang Mulia" ini dan merasa semangat selama proses belajar mengajar.

"Saat mengajar, saya bersikap santai. Mereka memanggil saya Pak atau Bang, saya memanggil mereka teman-teman, semuanya berjalan dengan santai. Respons mahasiswa sangat positif dan mereka merasa bangga. Mereka bahagia, dan tidak ada yang merasa tertekan karena saya juga tidak ingin menciptakan suasana itu," ungkap Silvandrie.

Di samping itu, Silvandrie juga memiliki tujuan lain dalam penggunaan panggilan "Yang Mulia."

Ia ingin menjadikan kelasnya sebagai simulasi tentang bagaimana pembelajaran di dunia kerja setelah para mahasiswa menyelesaikan pendidikan mereka.

Dengan cara ini, ia berharap dapat memberikan mereka pengalaman berharga dalam persiapan memasuki dunia kerja.

Penggunaan panggilan "Yang Mulia" juga mencerminkan perbedaan peran dalam dunia kerja, di mana ada pimpinan, rekan kerja, dan berbagai tingkatan kepemimpinan.

Meskipun gaya pengajaran Silvandrie termasuk unik, ia yakin bahwa hal ini akan memotivasi mahasiswa-mahasiswanya dan membantu mereka menjalani proses belajar dengan semangat.

Silvandrie menciptakan atmosfer yang aktif dan positif dalam kelasnya, dengan harapan dapat membantu mahasiswa merasa termotivasi dan bangga dengan pencapaian mereka.

Postingan ini mendapat beragam tanggapan dari mahasiswa, sebagian besar merasa termotivasi dan semangat untuk belajar.

Meskipun ada beberapa yang memiliki pandangan berbeda, Silvandrie tetap berpegang pada metodenya yang unik untuk mendukung proses belajar mahasiswanya.(*)

Berita Terkini