Basri melihat Everton dan Adilson bisa saling melengkapi. Karakter permainannya saling melengkapi.
Everton tipikal striker yang mampu menahan bola.
Baca juga: Lagi-lagi Bernardo Tavares Singgung Wasit, Tekankan Adil di Laga PSM Makassar vs PSS Sleman
Ketika bola dalam penguasaannya akan sulit direbut.
Sehingga, bisa membuka ruang bagi Adilson atau pun pemain lainnya.
Sedangkan Adilson mengandalkan kecepatan dalam membongkar pertahanan lawan.
Pemain berusia 26 tahun ini sangat berbahaya jika berada di dalam kotak penalti.
“Everton penguasaan bolanya kuat, Adilson punya kecepatan. Perpaduannya ini sangat bagus sebenarnya sisa mental dan kepercayaan diri dalam melakukan finishing,” ucap eks penggawa PSM Makassar ini.
Sementara eks Pelatih PSM Makassar, Imran Amirullah menilai anak asuh Bernardo Tavares perlu bersabar dalam membangun serangan.
Lantaran selama ini ketika dapat bola selalu direct langsung ke depan, tapi kurang.
Sayangnya hal ini tidak terlalu efektif.
Serangan ingin cepat dilancarkan membuat penguasaan bola hilang atau peluang tidak terkonversi menjadi gol.
“Karena lini tengah kita kuasai cuma terlalu begitu dapat bola langsung ke depan, striker tidak sabar buru-buru untuk menciptakan gol,” ungkap Imran Amirullah.