TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Kontestan Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) 2002 reuni di rumah duka Mayjen TNI Amin Syam Jalan Pandang Raya. Kompleks Azalea. Bukit Villa Mas Blok B Nomor 5 Makassar Sabtu (2/9/2023) siang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Wakil Ketua Umum DPP Golkar Nurdin Halid memberi penghormatan terakhir kepada Amin Syam.
Amin Syam, Syahrul Yasin Limpo, dan Nurdin Halid adalah kontestan Pilgub Sulsel 2002 sekaligus mantan Ketua DPD I Golkar Sulsel.
Syahrul adalah pendamping Amin Syam di Pilgub Sulsel 2002 silam.
Sedangkan Nurdin Halid adalah calon Gubernur Sulsel berpasangan Iskandar Mandji.
Amin Syam, Syahrul Yasin Limpo, dan Nurdin Halid adalah mantan Ketua DPD I Golkar Sulsel.
Syahrul dan Nurdin Halid adalah junior Amin Syam di Partai Golkar.
Amin Syam menjabat Ketua DPD I Golkar Sulsel periode 1999-2008.
Ia mengundurkan diri dari kursi ketua beringin pada 2008 selepas menjabat Gubernur Sulsel.
Posisinya dilanjutkan Ilham Arief Sirajuddin (2008-2009) lalu Syahrul Yasin Limpo periode 2009-2016.
Di 2016-2020, Nurdin Halid ditunjuk menjabat Plt Ketua DPD I Golkar Sulsel menggantikan Syahrul Yasin Limpo.
Sabtu (2/9/2023), Syahrul Yasin Limpo dan Nurdin Halid datang memberi penghormatan terakhir kepada Amin Syam di rumah duka.
Syahrul Kenang Dampingi Amin Syam di Golkar
Syahrul Yasin Limpo tidak dapat menyembunyikan kesedihannya saat berbicara tentang almarhum HM Amin Syam, mantan Gubernur Sulsel (2003-2008).
Syahrul Yasin Limpo, didampingi istrinya Ayu Sri Harahap dan sejumlah pejabat Kementerian Pertanian, datang untuk memberikan penghormatan terakhir.
Setelah berdoa di depan jenazah HM Amin Syam, Syahrul Yasin Limpo membagikan testimoni tentang almarhum.
Baginya, Amin Syam adalah seorang pemimpin yang luar biasa. Ia mencerminkan kekayaan budaya dari empat suku besar di Sulawesi Selatan: Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.
"Kehilangan Amin Syam adalah kehilangan besar bagi kita semua di Sulawesi Selatan, terlepas dari suku kita. Beliau sangat mewakili kultural empat suku besar ini," kata Syahrul dengan rasa hormat.
Ia melanjutkan, "Maafkan saya. Beliau adalah contoh nyata bagaimana seseorang bisa begitu kuat dalam menjaga identitas suku Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Ini adalah hal yang harus kita jaga untuk generasi mendatang."
Syahrul Yasin Limpo juga menyoroti aspek religius Amin Syam dan pengabdian beliau kepada masyarakat. Amin Syam adalah Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulsel dan tetap aktif dalam mengurus masjid hingga saat kematiannya.
"Kehidupan agamanya sangat luar biasa. Beliau adalah contoh nyata bagaimana seseorang dapat tetap setia pada agamanya. Hingga hari ini, beliau masih aktif dalam urusan masjid," ujar Syahrul.
Ketika mengingat perjalanannya bersama Amin Syam dalam berbagai posisi kepemimpinan, mata Syahrul terlihat berkaca-kaca. "Saya pernah menjadi sekretaris di Golkar ketika beliau adalah ketuanya. Saya juga pernah menjadi ketua FKPPI ketika beliau menjabat sebagai Dandim di Takalar," ucapnya sambil menahan tangis.
Pada akhir pidatonya, Syahrul Yasin Limpo mengundang semua yang hadir untuk bersama-sama berdoa dan mengucapkan Alfatihah sebagai penghormatan terakhir kepada almarhum.
Nurdin Halid: Amin Syam Bimbing Saya ke Level Nasional
Nurdin Halid menangis atas kepergian mantan Gubernur Sulsel periode 2003-2008 Mayjen HM Amin Syam.
Nurdin Halid datang melayat ke rumah duka sekitar pukul 12.30 Wita Sabtu (2/9/2023), Jalan Pandang Raya. Kompleks Azalea Bukit Villa Mas Blok B Nomor 5 Makassar.
Ia datang memberi penghormatan terakhir dan mendoakan mantan Ketua DPD I Golkar Sulsel itu.
Mata Nurdin Halid sembab.
Di depan jenazah Amin Syam, Nurdin Halid tak kuasa menahan tangis.
Nurdin Halid mengenang Amin Syam adalah sosok kakak senior sekaligus guru politiknya.
Amin Syam adalah senior Nurdin Halid di Partai Golkar.
"Saya bisa berkiprah tidak hanya di Sulsel tetapi juga sampai level nasional, semua itu berkat bimbingan dan arahan dari almarhum," kata Nurdin Halid di hadapan pelayat.
Nurdin Halid mengenang, ia menjabat Ketua DPD I Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia Sulawesi Selatan atau AMPI Sulsel tidak terlepas dari bimbingan Amin Syam.
Selepas menjabat Ketua AMPI Sulsel, Amin Syam kembali mendorong Nurdin Halid muda berkarier di level nasional.
Saat itu, Nurdin Halid terpilih jadi anggota DPR RI Dapil Sulsel pada Pemilu 1997 silam.
"Saya selalu ingat, tahun 1994 beliau mengharapkan saya jadi Ketua AMPI Sulsel. Beliaulah yang memberi motivasi dan dorong saya, bahkan mendorong dorong saya jadi anggota DPR RI tahun 1997," kenang Nurdin Halid.
"Jadi saya rasakan betul, bukan hanya sebagai orang adek tetapi juga sebagai seorang anak, maka sampai beliau sakit, kedekatan dan silaturahmi saya tidak pernah terputus," sambung Nurdin Halid.
Nurdin Halid mengenang Amin Syam adalah pemimpin dengan sosok tutur kata yang santun, serta mendidik sahabatnya jadi pemimpin.
"Beliau orang yang sangat baik, tutur kata sangat halus cara mendidik sangat kekeluargaan, jasa beliau terhadap diri saya sangat luar biasa," kata Nurdin Halid.
Nurdin Halid mengawali karier politiknya di AMPI Sulsel.
Ketika itu Amin Syam menjabat Bupati Enrekang sekaligus pengurus Golkar Sulsel.
Dari bimbingan Amin Syam, Nurdin Halid akhirnya tampil jadi tokoh nasional di DPR RI.
Hingga akhirnya, Nurdin Halid tampil jadi salah satu calon Gubernur Sulsel di Pilgub Sulsel 2003 silam.
Ia jadi persaing seniornya, Amin Syam.
Saat itu Amin Syam yang berpasangan Syahrul Yasin Limpo keluar sebagai pemenang.
Meski sempat jadi rival di arena Pilgub Sulsel 2003 silam, Nurdin Halid terus merawat hubungan persahabatan dengan guru politiknya Amin Syam.
Amin Syam menjabat Gubernur Sulsel periode 2003-2008 silam.
Amin Syam lahir di Enrekang, Sulawesi Selatan, 12 Desember 1945.
Ia adalah seorang politikus Indonesia dan pernah menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sulsel. HM Amin Syam menjabat sebagai Gubernur Sulsel 2003 hingga Tahun 2008 bersama Syahrul Yasin Limpo.
Sebelum menjadi gubernur, Amin Syam pernah menjabat sebagai Bupati Enrekang (1988-1993) serta Ketua DPRD Sulsel.
Ia juga karier sebagai hakim dan guru di militer. Pangkat terakhirnya di militer adalah Mayer Jenderal (Mayjen)
Dalam karier militernya, HM Amin Syam pernah menjabat pimpinan di beberapa wilayah di Sulsel.
Seperti Kasdim 1426/Takalar, Dandim 1426/Takalar, dan Pasi Ter Korem 141/Toddopuli.
Amin Syam juga tercatat pernah menduduki jabatan Kapendam VII/Wirabuana serta Waaster Kasdam VII/Wirabuana.
Meninggal Dunia di RS Siloam
Amin Syam mantan Gubernur Sulsel periode 2003-2008 meninggal dunia Jumat (1/9/2023) malam.
Kabar duka itu disampaikan Sekretaris PW DMI Sulsel H. Hasid Hasan Palogai.
Melalui pesan Whatsapp, Hasid Hasan menyampaikan kabar duka kepergian Ketua DMI Sulsel itu.
"Innalillahi wainna ilaihi rajiun telah wafat bapak Mayjen TNI (Purn) HM Amin Syam (Ketua PW DMI Sulsel) sekitar jam 23.50," kata Hasid Hasan melalui pesan Whatsapp.
Dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Hasid Hasan menyampaikan Amin Syam tutup usia di RS Siloam.
"Jenazah almarhum akan disemayamkan di rumah duka Azalea," kata Hasid Hasan.
Jenazah mantan Gubernur Sulsel (2003-2018) Mayjen TNI (P) HM Amin Syam (12 Desember 1945 – 1 September 2023), dijadwalkan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, Makassar, Sabtu (2/9/2023) sore ini.
"Insyallah, di TMP Panaikang habis Azar," kata Imran Tenritatta Amin, putra almarhum kepada Tribun di rumah duka.
Amin Syam adalah jenderal TNI purnawirawan bintang dua.
Dia peraih bintang mahaputra naraya, dan puluhan pemghargaan dari negara.
Sebelum menjabat gubernur, Amin Syam pernah meniabat Ketua DPRD Sulsel (1997-2003).
Di saat bersamaan Amin juga menjabat Ketua DPD Golkar Sulsel dua periode.
Tahun 1992-1997 Amin menjabat Bupati Enrekang.