Diungkap OJK, Inilah 3 Sektor yang Bikin IHSG Juni 2023 Menguat

Penulis: Rudi Salam
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, dalam konferensi pers yang ditayangkan secara langsung melalui YouTube OJK, Selasa (4/7/2023). Pasar saham di Juni 2023 menguat sebesar 0,43 persen.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pasar saham di Juni 2023 menguat sebesar 0,43 persen month to date (mtd) ke level 6.661,88, meski non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp4,38 triliun mtd.

Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbesar dicatatkan oleh saham di sektor transportasi, logistik, dan keuangan. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, konferensi pers yang ditayangkan secara langsung melalui YouTube OJK, Selasa (4/7/2023).

Inarno memaparkan secara ytd, IHSG tercatat melemah sebesar 2,76 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp16,21 triliun.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 0,96 persen mtd dan 6,48 persen year to date (ytd) ke level 367,12.

“Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk investor non-resident tercatat sebesar Rp22,85 miliar (mtd), namun secara ytd masih tercatat outflow Rp637,86 miliar (ytd),” paparnya.

Inarno menyebut, pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih melanjutkan tren positif dan membukukan dana masuk investor asing. 

Per 27 Juni 2023, non-resident mencatatkan inflow yang cukup signifikan sebesar Rp17,53 triliun mtd.

Sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 1,32 bps mtd di seluruh tenor. 

“Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 7,55 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp84,70 triliun ytd,” sebut Inarno.

Di industri reksa dana, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana per 26 Juni 2023 tercatat sebesar Rp511,05 triliun.

Angka tersebut naik 1,26 persen (mtd) dengan investor Reksa Dana membukukan net subscription sebesar Rp3,40 triliun (mtd). 

Baca juga: Pemkab Luwu Timur Mau Divestasi Saham di PT Vale Rp 5 Triliun

Baca juga: Daftar Daerah Penyumbang Kredit Macet Pinjol di Indonesia, NTB Tertinggi, Sulsel Urutan Berapa?

Secara ytd, NAB meningkat 1,23 persen dan tercatat net subscription sebesar Rp0,75 triliun.

Inarno menuturkan bahwa penghimpunan dana di pasar modal di Juni masih terjaga tinggi, yaitu sebesar Rp154,13 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 43 emiten. 

“Di pipeline, masih terdapat 90 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp69,91 triliun dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan,” tuturnya.

Inarno juga menyampaikan bahwa penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM.

Di mana hingga 27 Juni 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 419 Penerbit, 156.155 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp896,80 miliar.(*)

Berita Terkini