MADINAH, TRIBUN - Dua duanya berasal dari Ternate Provinsi Maluku Utara.
Mahfud (46) bertemu dengan Abdul Rokib Matublo yang sudah sepuh, berumur 70 tahun karena sama sama jemaah haji.
Selama tiba di Tanah Suci, keduanya selalu bersama.
Mahfud adalah jemaah haji asal Desa Mesa, Kecamatan Weda Timur Provinsi Maluku utara.
Sementara Abdul Rokib adalah warga Kampung Tumera, Pulan Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.
Keduanya adalah jemaah haji Kloter 13 yang berangkat dari embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan (UPG).
Total jemaah haji dari kloter ini berjumlah 388 orang.
Saat berangkat ke Tanah Suci hingga tiba di kota Makkah, keduanya sudah sama-sama di kota Madinah.
Mahfud selalu mendampingi Abdul Rokib.
Ia menceritakan, banyak jemaah yang sudah sepuh dari kloter 13.
Sebelum sama sama menjadi jemaah haji, Mahfud mengaku sama sekali tidak mengenal Abdul Rokib yang tempat tinggalnya di Kampung Tumera lebih dekat ke daerah Sorong yang berada di provinsi Papua.
"Sejak pergi sampai sekarang pak Rokib selalu saya temani, sudah seperti orang tua sendiri," ungkap Mahfud.
Saat ditemui, Jumat (16/6/2023) Mahfud baru saja menemani Abdul Rokib yang baru pulang berbelanja oleh oleh untuk keluarga di kampung halaman.
Mahfud terlihat setia menuntun dan mengikuti langkah demi langkah jalan Abdul Rokib yang sudah tidak bisa berjalan normal lagi.
Sesekali, Abdul Rokib beristirahat. Dari belakang, Mahfud setia menunggu hingga sahabatnya usai melepas lelah.
"Rombongan (jemaah) dari Halmahera Tengah kebanyakan lansia, ada yang tidak bisa berjalan. Seperi bapak ini (Abdul Rokib), yang berbeda daerah dengan saya, beda pulau dan berbeda kecamatan," kata Mahfud.
"Saya dampingi, saya anggap seperti orangtua sendiri," katanya lagi.
Ia bercerita, selama mendampingi Abdul Rokib, jarang sekali mau makan lantaran sudah terbiasa makan sagu sebagai menu utama di kampung halamannya.
Mahfud terus memotivasi Abdul Rokib agar bisa kembali berjalan lancar.
"Menjadi tamu Allah harus yakin, bisa sembuh, yakin bisa jalan. Pernah buang air besar di bis, saya tetap tolong saya bersihkan," kata Mahfud sambil meminta Abdul Rokib.
Sahabat yang sudah ia anggap orangtuanya sendiri itu berdiri, berlatih berjalan lancar.