TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ada 13 warga Pulau Kodingareng, Kota Makassar tak kebagian beras bantuan sosial (bansos).
Penyebabnya, saat pembagian warga malah saling serobot.
Akhirnya 13 warga yang terdaftar belum mendapat jatah beras 30 kilogram.
Rinciannya, warga RW 6 sebanyak 11 orang, dan warga RW 2 dan RW 4 masing-masing satu orang.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kodingareng, Tamzil mengatakan lurah siap menggantikan beras bagi warganya yang belum dapat.
“Akan diganti. Dan Pak lurah sudah siap untuk menggantinya,” katanya kepada Tribun-Timur.com, Jumat (26/5/2023).
Khusus RW 1, RW 3, dan RW 5 belum ada informasi terkait warga yang belum dapat beras.
“RW 1, 3, dan 5 belum ada info,” singkatnya.
Lurah Kodingareng, Ronny Catur Prabowo mengklaim pembagian beras bantuan berjalan lancar.
Menurutnya hanya ada sedikit kendala teknis yang menghambat pembagian beras itu.
Yaitu adanya warga yang tidak sabar mengantre.
Sehingga memicu warga lain untuk saling serobot antrean beras.
“Alhamdulillah ini aman ji. Jadi mereka semua yang ambil beras itu semua yang menerima,” katanya.
Baca juga: Daftar Jumlah Penerima Bansos 15 Kecamatan di Kota Makassar, Tallo Terbanyak 7.136 Orang
Baca juga: Buron Kasus Penipuan Investasi Tambang Digital Rp 5,9 Milliar Ditangkap Tim Tabur Kejati Sulsel
“Dia (warga) cuma tidak sabaran ambil beras, padahal semuanya pasti dapat. Cuma memang terlambat datang kapal,”sambungnya.
Dia menjelaskan warganya baru menerima bantuan beras untuk bulan Januari sampai Maret.
Masing-masing kepala keluarga (KK) mendapat jatah tiga karung beras setara 30 kilogram.
Bantuan sosial (Bansos) ini dari program keluarga harapan (PKH)
“Satu kepala keluarga dapat tiga karung beras, 30 kilogram. Kan tiga bulan dari Januari sampai Maret,” ujarnya.(*)