Pilpres 2024

Cak Imin 'Pilih Kasih', Setuju Jika Prabowo Capres 2024, Airlangga Capres Golkar Dijadikan Ketua Tim

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, dengan lapang dada menerima keputusan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk maju sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024. Airlangga malah dijadikan Ketua Tim Pemenangan Prabowo.

TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, dengan lapang dada menerima keputusan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk maju sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024.

Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar, menyatakan pada saat yang tepat, PKB akan secara resmi mengumumkan dukungannya kepada Prabowo.

"Jika Pak Prabowo sudah memutuskan, kita tentu siap untuk mendukung beliau. Dan pada waktunya, dukungan kami akan diumumkan secara resmi," ujar Imin setelah bertemu dengan Wakil Presiden ke-9 RI, Hamzah Haz, di Matraman, Jakarta Timur, pada Kamis (11/5/2023), seperti dilaporkan dalam video Kompas TV.

Perlakukan Cak Imin ke Prabowo dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, berbeda.

Cak Imin tak mau jika Airlangga jadi Cawapres Prabowo Subianto.

Baca juga: Ambisi Besar Surya Paloh, Kader Nasdem Bakal Duduki DPR RI, AHY Dapat Sinyal Cawapres Anies

Baca juga: Daftar 50 Bacaleg, Nasdem Makassar Bidik 12 Kursi DPRD

Padahal Golkar terus mendorong Airlangga Hartarto menjadi Capres di 2024. Namun poisisi cawapres pun tak diberikan oleh PKB.

Imin juga mengungkapkan, sebenarnya dia berharap menjadi calon presiden. Namun, jika keinginannya tidak tercapai, dia tidak keberatan menjadi calon wakil presiden.

"Siapa tahu jika tidak menjadi presiden, maka menjadi wakil presiden," katanya.

Menurut Imin, hingga saat ini, kerja sama resmi yang terbentuk untuk Pemilu 2024 adalah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang diusulkan oleh PKB bersama Gerindra.

Namun, PKB dan Gerindra juga terus menjalin komunikasi dengan Partai Golkar.

PKB berharap Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersedia menjadi ketua pemenangan Prabowo dan dirinya.

“Tentu kita ingin tiga kekuatan ini menyatu, Gerindra, PKB, dan Golkar, nanti ini akan terus pada akhirnya kita umumkan,” katanya.

Selain Golkar, Imin menyebut, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya juga tengah berupaya merangkul salah satu partai nonparlemen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Namun demikian, ditanya soal peresmian koalisi bersama Golkar dan kemungkinan partai lainnya, Wakil Ketua DPR RI itu belum bisa memastikan. Dia hanya meminta semua pihak bersabar.

“Pokoknya segera. Tunggu Golkar juga, nunggu tanggalnya Pak Airlangga (Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar),” tuturnya.

Adapun Cak Imin sejak lama mengungkapkan keinginannya menjadi calon presiden atau calon wakil presiden Pemilu 2024.

Sejak Agustus 2022 lalu, PKB telah resmi berkoalisi dengan Partai Gerindra.

Meski begitu, kedua partai belum bersepakat soal capres-cawapres.

Gerindra berulang kali menegaskan ketua umumnya, Prabowo Subianto, sebagai calon RI-1.

Sementara, Muhaimin tak mau mengalah, ingin juga menjadi capres.

Namun, baru-baru ini, PKB menyatakan telah bersepakat dengan Gerindra untuk mengusung Prabowo dan Muhaimin sebagai capres cawapres pada Pemilu 2024.

PKB Permalukan Golkar

Partai Golkar 'dipermalukan' Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sedang menjajaki pembentukan koalisi besar dengan Partai Gerindra.

Golkar terus mendorong Airlangga Hartarto untuk jadi Cawapres berdasarkan hasil Munas.

Namun belakangan, Airlangga malah akan dilengserkan dari posisi capres maupun cawapres.

Hal ini dikarenakan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, ditawari untuk menjadi Ketua Tim Pemenangan bagi Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden potensial dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, pada saat yang sama, Golkar ingin mencalonkan Airlangga sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo dalam Pilpres 2024.

Ketua DPP PKB, Faisol Riza, menjelaskan, mereka meminta Airlangga untuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo .

PKB berencana mencalonkan Ketua Umum mereka, Muhaimin Iskandar, sebagai cawapres Prabowo.

"Kami senang jika Pak Airlangga menjadi Ketua Tim Pemenangan," ujar Faisol setelah pertemuan tim pemenangan koalisi besar yang terdiri dari PKB dan Golkar di daerah Senayan, Jakarta, pada Rabu (10/5/2023).

Menurut Faisol, posisi Ketua Tim Pemenangan memiliki strategi dan keistimewaan tersendiri yang cocok bagi Airlangga.

Peran serupa sebelumnya pernah dijabat oleh Erick Thohir pada Pilpres 2019, yang kini diangkat menjadi Menterii Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Golkar kaget Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengaku tak mengetahui soal tawaran PKB tersebut.

Pasalnya, hal itu tidak dibahas dalam pertemuan tim pemenangan koalisi besar sebelumnya.

“Terus terang saya kaget dengan pernyataan seperti itu,” ungkap Ace saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam.

Menurut dia, di dalam pertemuan kemarin siang, hanya ada dua topik yang dibahas.

Pertama, PKB dan Golkar akan mengatur strategi untuk memperluas dukungan terhadap koalisi besar.

Kedua, mengatur format pemenangan koalisi besar, bila nantinya banyak partai politik yang akan bergabung.

Di sisi lain, Ace menegaskan, belum ada pembahasan dan kesepakatan mengenai sosok figur capres dan cawapres di internal bakal koalisi besar.

“(Pengusungan capres-cawapres) kami bersepakat untuk menyerahkan kepada para ketua umum koalisi,” tutur dia.

Dihubungi terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Partai Golkar Nusron Wahid menegaskan keinginan Golkar adalah mendukung Airlangga sebagai cawapres dalam koalisi besar.

“Kalau Golkar maunya presiden dari KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya) dan wapres dari KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) yaitu Pak Airlangga Hartarto,” ucap Nusron.

Jawa jadi arena pertarungan

Jawa Timur menjadi satu di antara 'medan perang' yang diperebutkan pada Pilpres 2024.

Hasil jajak pendapat terbaru, ternyata Prabowo Subianto unggul terhadap Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di daerah ini.

Meski begitu, belum ada yang melewati 50 persen. Elektabilitas Prabowo 29,7 persen diikuti Ganjar 28,5 persen dan Anies 15,2 persen. Yang belum menjawab 23,3 persen.


Demikian temuan Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI). Lembaga ini melakukan survei periode 25 April-4 Mei 2023.

Menurut Direktur ARCI Baihaki Sirajt Rabu (10/5/2023), dalam survei capres top of mind, Prabowo unggul 17,7 persen kemudian Ganjar 17,3 persen dan Anies 11,9 persen serta Mahfud MD 9,7 persen.

Ada 43,3 persen masih belum menjawab.

Berikut beberapa temuan jajak pendapat ARCI di Jatim:

Elektabilitas capres top of mind

Prabowo 17,7 persen

Ganjar 17,3 persen

Anies 11,9 persen

Mahfud MD 9,7 persen

Belum menjawab 43,3 persen

Simulasi 3 capres

Prabowo 29,7 persen

Ganjar 28,5 persen

Anies 15,2 persen

Belum menjawab 23,3 persen

Simulasi 3 capres-cawapres

Prabowo - Mahfud 36,2 persen

Ganjar - Sandiaga Uno 29,7 persen

Anies - Muhaimin Iskandar 20,7 persen

Belum menjawab 13,4 persen 

Simulasi 4 capres-cawapres

Prabowo - Khofifah Indar Parawansa 31,5 persen

Ganjar - Erick Thohir 31,2 persen

Anies - Ahmad Heryawan 14,7 persen

Airlangga Hartarto-Zulkifli Hasan 7,8 persen

Belum menjawab 14,5 persen

Jatim Kedua Terbesar

Mengacuh dari Pemilu 2019, daftar pemilih tetap (DPT) di Indonesia 192.770.611 orang.

Jawa Barat memiliki pemilih terbesar, 33.276.905 orang. Selanjutnya Jatim 30.912.994 orang. Kemudian Jawa Tengah 27.896.902 orang.

Data Pemilih Pemilu 2019:

Sumatera

Aceh 3.523.774

Sumut 9.786.005

Riau 3.863.305

Sumbar 3.718.237

Jambi 2.475.655

Bengkulu 1.399.108

Bangka Belitung 932.569

Sumsel 5.877.575

Lampung 6.074.137

Jawa

Banten 8.112.477

Jakarta 7.761.598

Jabar 33.276.905

Jateng 27.896.902

Jogya 2.731.874

Jatim 30.912.994

Bali 3.130.288

NTB 3.667.253

NTT 3.391.616

Kalimantan

Kalbar 3.687.159

Kalteng 1.753.224

Kalsel 2.869.166

Kaltim 2.481.386

Kaltara 450.108

Sulawesi

Sulsel 6.159.375

Sultra 1.723.539

Sulbar 865.244

Sulteng 1.952.810

Gorontalo 812.801

Sulut 1.908.115

Maluku - Papua

Malut 803.983

Maluku 1.266.025

Papua Barat 742.291

Papua 3.542.544

Total 192.770.611. (*)

Berita Terkini