TRIBUNBONE.COM, WATAMPONE - Hj Rahmatang, wanita kelahiran 1978 sehari-hari aktif mengurus Galeri miliknya.
Galerinya itu bernama, Songkok To' Bone atau Songkok Recca.
Lokasinya di Jl Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Jeppe'e, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Di galeri itulah, Hj Rahmatang sehari-hari memproduksi dan menjual Songkok Recca.
Ia merupakan generasi ketiga pemilik usaha Songkok Recca.
Generasi kedua adalah ibunya, yaitu Hj Sitti Ida.
"Kalau generasi pertama itu kakek saya, namanya Runa," kata Rahma ke Tribun Timur di Galerinya, Senin (3/4/2023).
Rahma menceritakan, kala itu kakeknya aktif membuat Songkok Recca untuk digunakan oleh Raja Bone.
Usaha itu kemudian diwariskan turun temurun hingga ke tangan Hj Rahma dan empat saudaranya, pada tahun 1997.
"Saya lima bersaudara. Kami berlima masing-masing punya usaha Songkok Recca di Cabalu, Bone," ucapnya.
"Kalau di Watampone hanya saya yang punya Galeri," sambungnya.
Di tangan Rahma, usaha itu kian berkembang hingga penjualan tembus ke luar negeri.
Ia biasa menerima pesanan dari Papua, Batam, Jawa, bahkan tembus pasar mancanegara seperti Malaysia.
"Rata-rata per bulan bisa laku sekitar 500 picis Songkok Recca kasar, 200 picis Songkok Recca halus, dan 80 Songkok Recca tembaga," ujarnya.
Baca juga: Tampil Beda, Gubernur Sulsel Pakai Songkok Recca saat Jadi Panelis Forum Unesco di Paris
Baca juga: Masjid Tertua Babul Khaer di Jeneponto Dibangun Tahun 1882 oleh Kakek Bupati Iksan Iskandar
Songkok Recca itu dijual dengan harga beragam.
Mulai Rp 100 ribu hingga Rp 800 ribu untuk hasil jahit kasar dengan bahan pelepah dan benang.
Dan Rp 1 juta sampai dengan Rp 2,5 juta untuk bahan pelepah dan tembaga.
Untuk menyelesaikan satu Songkok Recca dibutuhkan beberapa tenaga.
Dengan estimasi waktu pengerjaan 20 hari untuk hasil jahit kasar. Satu bulan untuk hasil jahit halus.
Cara Membuat Songkok Recca
Pembuatan Songkok Recca dimulai dari pengerjaan tahap dasar membentuk pola melingkar menggunakan tangkai daun atau kelopak batang.
Kemudian diberi warna dasar hitam menggunakan air rendaman jambu mete dan lumpur selama satu malam.
Dilanjut dengan pemasangan benang di tangan pengrajin.
"Pada saat pasang benang inilah ditentukan warna motifnya. Bisa emas ataupun silver, tergantung permintaan," jelasnya.
Terakhir dengan melakukan finishing pada proses pembuatan Songkok Recca.
"Finishing ini dengan cara menjahit bagian tengah dan pinggiran Songkok Recca'," katanya.
Untuk luar daerah Bone, Rahmatang sendiri biasa menerima pesanan melalui marketplace atau pasar online.
Atau bisa juga ke nomor WhatsApp miliknya 081342681264.
"Kalau orang pesan online, biasanya cukup memberikan ukuran peci yang biasa digunakan," ujarnya.(*)