Muswil Muhammadiyah Sulsel

Agung Danarto: Semangat Fastabiqul Khairat Kita Pupuk dengan Ilmu dan Iman

Penulis: Erlan Saputra
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana upacara pembukaan Musyawarah Wilayah ke-40 Muhammadiyah Sulawesi Selatan di Alun-alun Abubakar Lambogo, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (4/3/2023) pagi. Muswil diikuti sekira 6.000 warga Muhammadiyah se-Sulsel.

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Agung Danarto secara resmi membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-40 Muhammadiyah dan Aisyiah Sulawesi Selatan, Sabtu (4/3/2023).

Muswil yang diikuti sekira 6.000 warga Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan, serta tamu kehormatan itu dilaksanakan di Lapangan Abubakar Lambogo, Kabupaten Enrekang, Sabtu (4/3/2023) pukul 09.00 Wita.

Dalam sambutannya, Agung Danarto mengatakan Muswil Muhammadiyah adalah bagian dari penguatan jiwa untuk berfastabiqul khaerat.

"Ini bagian dari misi memajukan peradaban sebagaimana telah ditunjukkan umat Islam di masa lampau, harus digairahkan dengan semangat fastabiqul khaerat. Semangat ini kita pupuk dengan ilmu dan iman," tuturnya.

Alasannya, jiwa berlomba dalam kebaikan Muhammadiyah sudah mendarah daging.

Dijelaskan, kepemimpinan Muhammadiyah sejatinya selalu berjalan sesuai kehendak, namun tetap harus membutuhkan maitenance.

Kendati pun, ia menekankan kepada warga Muhammadiyah agar tetap mengedepankan tanggapan serta pandangan antara satu sama lain.

Baik dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) maupun Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM).

"Bukan soal penyegaran, melainkan disegarkan. Ibaratnya kalau ada ranting yang layu maka ranting tersebutlah yang perlu disegarkan," tandasnya.

Baca juga: Berlangsung Meriah, Bupati Enrekang Sambut 6000 Lebih Warga Muhammadiyah di Pembukaan Musywil

Baca juga: Resmi Dibuka, Semangat Fastabiqul Khaerat Digaungkan di Musywil Muhammadiyah-Aisyiyah Sulsel 

Sementara Ketua PWM Sulsel, Prof Ambo Asse, mengisahkan perjalanan kepemimpinam Muhammadiyah Sulsel periode 2016-2022.

Pertama, rektor Unismuh Makassar ini menekankan penting dalam musyawarah untuk menetapkan putusan hingga program-program baru.

Sehingga, roda kepemiminpinan dapat berjalan dengan efektif dan efisiensi.

"Karena bagaimanapun proses dalam musyawarah, namun setelah ada ketetapan maka semua mengikuti dan bisa menjalani," tandasnya.(*)

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Erlan Saputra 

Berita Terkini