TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Guru Besar Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali bertambah. Total saat ini mencapai 64 orang.
Penambahan itu setelah tiga dosen dikukuhkan sebagai guru besar di Auditorium Al Jibra Kampus UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (27/2/2023).
Mereka dikukuhkan yakni Prof Ma’ruf Hafidz sebagai guru besar Fakultas Hukum.
Lalu Prof St Subaedah sebagai guru besar Fakultas Pertanian.
Kemudian Prof Muh Kamal Hidjaz sebagai guru besar Fakultas Hukum.
Prof Ma’ruf dalam pengukuhan tersebut membawakan orasi ilmiah berjudul Membangun Peradaban Melalui Penegakan Hukum di Samudera Etika.
Prof Subaedah membawakan orasi ilmiah berjudul Pertanian Cerdas Berbasis Pengelolaan Kesuburan Tanah dengan Biofertilizer dalam Persfektif Islam.
Serta Prof Kamal membawakan orasi ilmiah berjudul Pemindahan Ibu Kota Negara Suatu Telaah Menurut Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Rektor UMI, Prof Basri Modding bersyukur atas penambahan guru besar UMI.
Dirinya mengatakan, pada Januari 2023 lalu, juga telah dilakukan pengukuhan tiga guru besar.
“Cuma satu bulan, bertambah lagi tiga. Insya Allah, ke depan akan terus bertambah,” kata Prof Basri.
Prof Basri menuturkan, peran profesor sangat penting dalam perkembangan UMI.
Olehnya, ia berpesan kepda guru besar agar mencetak karya-karya baru.
“Menjadi profesor bukan akhir, tapi awal menghadirkan karya-karya baru.
Pencapain profesor adalah gelar tertinggi. Peran profesor penting dalam perkembangan UMI,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Guru Besar UMI, Prof Mansyur Ramli berpesan agar guru besar selalu mengupdate pengetahuannya.
Apalagi, kata dia, saat ini perkembangan informasi begitu cepat.
“Profesor itu harus menjadi teladan, baik dalam ilmu maupun kearifannya. Oleh karena itu, profesor juga harus menggunakan pola komunikasi yang baik,” pesan Prof Mansyur. (*)