Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bupati Amran Mahmud Paparkan Pembangunan Wajo di 7th Management and Business World Conference

Amran Mahmud, tampil sebagai salah satu keynote speaker pada forum internasional 7th Management and Business World Conference.

Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Sukmawati Ibrahim
DOK PRIBADI
Bupati Wajo, Amran Mahmud, tampil sebagai salah satu keynote speaker pada forum internasional 7th Management and Business World Conference dan 8th Civil Engineering World Conference, Sabtu (11/2/2023). 

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Bupati Wajo, Amran Mahmud, tampil sebagai salah satu keynote speaker pada forum internasional 7th Management and Business World Conference dan 8th Civil Engineering World Conference.

Forum tersebut digelar secara hybrid (daring dan luring) di Hotel IBIS Style Jemursari, Kota Surabaya, Sabtu (11/2/2023).

Para narasumber merupakan tokoh dari berbagai wilayah di Indonesia dan lintas negara, seperti Malaysia, Pakistan, Mesir, Arab Saudi, dan Kosovo.

Sementara, Amran menjadi satu-satunya bupati yang didaulat menjadi narasumber pada forum ini.

Mengawali pemaparannya, ia menyampaikan terima kasih atas kesempatan diberikan untuk menjadi pembicara pada momen luar biasa itu.

"Saya juga menyampaikan permohonan maaf tidak sempat menghadiri pertemuan secara langsung karena sedang melaksanakan tugas di tempat lain," ujarnya secara virtual.

Amran menambahkan, Kabupaten Wajo dikenal sebagai Kota Santri.

Itu karena keberadaan Pondok Pesantren As'adiyah.

"Kami berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuat semua masjid di Kabupaten Wajo menjadi nyaman untuk beribadah. Gerakan ini disebut Gerakan Masjid Cantik atau Gemantik," tambahnya.

Pihaknya juga mengembangkan rumah tahfiz atau penghafal Al-quran.

"Saat ini sudah ada 75 rumah tahfiz dengan 3.300 lebih anak-anak yang sedang menghafal Al-Qur'an," kata Amran.

Dalam pertumbuhan ekonomi, ia menjelaskan, Kabupaten Wajo pernah berada di angka -1,77 persen disebabkan pandemi Covid-19 pada 2020. Namun pada tahun 2022bangkit menjadi 6,77.

Selain itu, pendapatan per kapita masyarakat Wajo pada 2021 juga mencapai angka Rp58 juta.

"Sebagai penutup, saya yakinkan Anda bahwa kami telah melakukan banyak hal pekerjaan di Wajo. Tapi, masih banyak hal yang harus dilakukan. Namun, indikator perbaikan yang perlahan muncul adalah bukti paling jelas bahwa kita benar-benar hadir untuk masyarakat Wajo," bebernya.

Kegiatan dihadiri langsung para pimpinan perguruan tinggi, pimpinan organisasi profesi, dan pimpinan organisasi keagamaan serta peserta lainnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved