Mahasiswa Meninggal saat Diksar

Mahasiswa Unhas Meninggal saat Diksar Mapala, Ayah Mendiang Minta Kasus Diusut Tuntas

Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Viren, sapaan Virendy, disemayamkan rumah duka, Perumahan Taman Telkomas Jln Satelit 4 No.64 Makassar. Viren meruoakan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), yang meninggal dunia, Sabtu (14/1/2023) saat mengikuti Diksar Mapala 09.

TRIBUN-TIMUR.COM - "Harus diusut tuntas !!!," tulis James Wehantouw (60), ayah kandung Virendy Marjefy Wenhantouw (18 Tahun), di laman Facebook pribadinya, Minggu (15/1/2023).

Tampak James Wenhantouw memposting capture komentar Mantan Kepala Humas Unhas, M Dahlan Abu Bakar, di Facebook.

Postingan James Wenhantouw (60), ayah kandung Virendy Marjefy Wenhantouw (18 Tahun), di laman Facebook pribadinya, Minggu (15/1/2023). (Captrure Tribun-Timur.com)

"Turut berduka cita, James. Putra yg diharapkan jadinkebanggan orang tuah malah "dibunuh" oleh aktivitas ekstrakurikuler yg kurang memperhitungkan kondisi kesehatan peserta. Film ulangan yg selalu terulang di kampus," demikian komentar M Dahlan Abu Bakar.

Diberitakan, Viren, sapaan Virendy, merupakan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), yang meninggal dunia usai mengikuti diksar Mapala 09.

Viren meninggal di UGD Rumah Sakit Grestelina, Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (14/1/2023).

Viren anak dari pasangan James dan Femmy Lotulung, warga Komplek Telkomas, Tamalanrea, Makassar.

"Viren itu anak ketiga dari empat bersaudara. Dua kakaknya perempuan dan satu adiknya laki-laki," kata James, putra mendiang guru besar Unhas Prof Dr OJ Wehantouw, MS (1934-2015).

James adalah mantan wartawan senior harian Pedoman Rakyat, Makassar.

Satu dekade terakhir, James memilih jadi pengusaha jasa konstruksi.

Pesan duka disampaikan James, saat berada di depan peti jenazah putranya, di rumah duka, Perumahan Taman Telkomas Jln Satelit 4 No.64 Makassar.

Sekitar 8 jam sebelum meninggal, Viren mengikuti pendidikan dasar Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) 09 Teknik, Unhas, di kawasan pegunungan perbatasan Maros-Bone.

Jenazah almarhum Viren, akan dimakamkan di Pekuburan Kristen Pannara, Makassar, Senin (16/1/2023).

Kronologi Mahasiswa Unhas Meninggal saat Diksar

Ungkapan duka cita Departemen Arsitektur Universitas Hasanuddin (Unhas) atas meninggalnya mahasiswa bernama Virendy Marjefy. Virendy meninggal saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Dok Unhas)

Ketua Mapala 09 Ibrahim Fauzi menjelaskan kronologi meninggalnya Virendy Marjef.

Ibrahim Fauzi mengatakan Virendy Marjef ikut dalam diksar Mapala 09.

Diksar ini melintasi Jalur Maros-Malino, Kabupaten Maros (Sulsel).

Informasi yang dihimpun, diksar ini dimulai sejak Selasa (10/1/2023).

Virendy pun mengikuti Diksar mapala sejak awal.

Kemudian, mahasiswa Jurusan Arsitek Unhas ini pun mulai tidak enak badan pada Jumat (13/1/2023) malam.

"Virendy sempat tidak enak badan saat melakukan perjalanan lintas Maros-Malino, namun dia tetap saja melakukan perjalanan," ujar Ketua Mapala 09 Ibrahim Fauzi dalam keterangannya kepada pihak kepolisian.

brahim mengatakan Virendy mulai tidak sadarkan diri pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 Wita.

Saat tidak sadarkan diri, posisi Virendy kata Ibrahim berada di atas gunung.

"Jam 11 malam memang sudah tidak sadarkan diri. Kan posisinya di atas, jadi kami evakuasi pakai tandu ke bawah," kata Ibrahim dalam rekaman percakapan yang diperoleh Tribun-Timur.com di RS Grestelina, Makassar, Sabtu (14/1/2023).

Saat itu, panitia pun berusaha mengevakuasi Virendy ke rumah warga terdekat.

"Panitia langsung berusaha mengevakuasi untuk turun dari gunung dan membawa ke rumah warga," jelas Ibrahim

"Namun, ia meninggal saat dalam perjalanan," sambungnya.

Proses evakuasi itu, lanjut dia, memakan waktu sekitar lima jam untuk tiba di jalan lalu membawa Virendy ke rumah sakit.

"Kami evakuasi dari Jam 11 sampai setengah 5 subuh," ujar Ibrahim.

Ia pun mengaku lambat memberi info ke pihak keluarga Virendy lantaran fokus melakukan evakuasi dan kondisi yang saat itu juga tidak terjangkau signal.

Setibanya di rumah warga, Virendy langsung dilarikan ke RS Grestelina.

Sayangnya, Virendy tak lagi tertolong.

Lebih lanjut, ia menjelaskan diksar yang diikuti Virendy merupakan tahapan untuk menjadi anggota Mapala Teknik Unhas.

Sebelum menjalani diksar lapangan, calon peserta lebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Sebelumnya calon peserta untuk menuju ke peserta itu sudah melalui medical check up sebanyak dua kali," terangnya.

Komdis Fakultas Teknik Mulai Penyelidikan

Sebelumnya diberitakan, Mahasiswa Teknik Unhas meninggal saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09 Sabtu (14/1/2023).

Mahasiswa Teknik Arsitek Virendy Marjefy (19) ikut dalam diksar Mapala 09.

Diksar ini melintasi Jalur Maros-Malino, Kabupaten Maros (Sulsel).

"Iya benar, mahasiswa kami atas nama Viren angkatan 2021 saat mengikuti Diksar Mapala," jelas Kabag Humas Unhas, Supratman Athana kepada Tribun-Timur.com.

Kabag Humas Unhas Supratman Athana menyebut pihak kampus akan menyelidiki penyebab meninggalnya Virendy.

"Saat ini tentunya komdis Fakultas Teknik melakukan penyelidikan terkait penyebab meninggalnya," ujar Supratman Athana kepada Tribun-Timur.com.

"Nanti hasilnya akan kami sampaikan," sambungnya. (Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin, Thamzil Tahir/ Muslimin Emba/ Faqih Imtiyaaz)

 

Berita Terkini