TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Cabang Astra Daihatsu Makassar Urip Sumoharjo, Andrianto Saudin memprediksi industri otomotif di tahun 2023 masih akan sama dengan tahun 2022.
Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi faktor penghambat untuk market otomotif di tahun 2023
Pertama, kata dia, adalah bayang-bayang terjadinya resesi di tahun 2023.
“Ini membuat customer wait and see akan kondisi perekonomian,” kata Andrianto, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (2/1/2023).
Kedua, Andrianto menilai suku bunga akan mengalami kenaikan setelah Bank Indonesia (BI) rate dinaikkan beberapa kali di tahun 2022 dan belum diikuti dengan kenaikan suku bunga kredit.
Ketiga, pandemi Covid-19 di beberapa negara di luar yang kembali melonjak memberikan efek pengetatat aktivitas (lockdown).
“Ini berimbas pada supply beberapa part kendaraan yang masih harus disupply dari luar negeri,” jelas Andrianto.
Sementara itu, Andrianto memprediksi di tahun 2023 trend kendaraan yang diminati masih akan fokus dengan range harga Rp250 juta.
“Itu dengan kapasitas besar dan multifungsi sehingga peluang mobil2 di segmen PU Low, LCGC MPV, LCGC Hatchback, MPV Low Bonnet & SUV medium untuk kembali diminati masih sangat besar,” sebut Andrianto.
Lebih lanjut, Andrianto memaparkan, khusus Daihatsu masih akan fokus dengan line up yang sudah ada.
Pihaknya akan melakukan penyegaran beberapa varian agar tetap bisa mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia.
Terkait dengan persaingan dengan kendaraan listrik, kata Andrianto, Daihatsu masih menunggu dan mengamati perkembangan.
“Saat ini memang menjadi trend baru tetapi secara volume penjualan masih jauh dari angka yang diharapkan,” katanya.
“Bahkan untuk menyaingi mobil konvensional masih belum bisa karena ada beberapa parameter yang menjadi penentu selain masalah ramah lingkungan yang digadang-gadang,” pungkas Andrianto. (*)