OJK: Pasar Saham Melemah 0,25 Persen mtd, Menguat 7,59 Persen ytd

Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan November secara virtual di Jakarta, Selasa (6/12)

 

Makassar, Tribun - Pasar saham hingga akhir November 2022 melemah 0,25 persen month to date (mtd) ke level 7.081,31 dengan non-resident mencatatkan inflow sebesar Rp0,74 triliun mtd.

Secara year to date, IHSG tercatat menguat sebesar 7,59 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp81,49 triliun.

Demikian dipaparkan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Inarno Djajadi dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan November yang digelar secara virtual di Jakarta, Selasa (6/12)

Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae.

Hadir juga Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Ogi Prastomiyono, Ketua Dewan Audit Sophia Issabella Wattimena, dan Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi Perlindungan Komisioner Friderica Widyasari Dewi.

"Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 3,24 persen mtd dan 2,75 persen ytd ke level 341,96. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor nonresident tercatat sebesar Rp40 miliar (mtd) atau Rp530 miliar (ytd)," jelas Inarno.

Di pasar SBN, non-resident mencatatkan inflow Rp23,70 triliun (mtd) sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 43,32 bps mtd di seluruh tenor.

Secara ytd, yield SBN telah meningkat rata-rata sebesar 57,54 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp154,41 triliun.

"Lebih lanjut, kinerja reksa dana mengalami penurunan tercermin dari penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB) sebesar 1,26 persen (mtd) di Rp 512,17 triliun dan tercatat net
redemption sebesar Rp9,75 triliun (mtd)," paparnya.

Secara ytd, NAB turun sebesar 11,46 persen dan masih tercatat net redemption sebesar Rp78,35 triliun, namun minat masyarakat untuk melakukan pembelian reksa dana masih tinggi ditandai nilai subscription sebesar Rp849,88 triliun.

"Minat untuk penghimpunan dana di pasar modal masih terjaga tinggi, yaitu sebesar Rp226,49 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 61 emiten. Di pipeline, masih terdapat 91 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp96,29 triliun dengan rencana Penawaran Umum oleh emiten baru sebanyak 57 perusahaan," tambah Inarno.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, hingga 25 November 2022 telah terdapat 11 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 314 Penerbit, 129.95 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp661,32 miliar.(*)

Berita Terkini