SINJAI UTARA, TRIBUN-TIMUR.COM - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai mempersiapkan memberi vitamin kepada ternak warga.
Langkah tersebut untuk mencegah bertambahnya korban virus jembrana di Sinjai.
"Sebagai upaya pencegahan yakni kami akan beri vitamin dan beri fogging," kata Kepala Dinas Peternakan Kesehatan Hewan, Sinjai, Burhanuddin, Jumat (25/11/2022).
Selain penyuntikan vitamin, juga akan dilakukan surveylance pada daerah tertular.
Penyebabnya virus retrovirus. Gejala klinisnya atau ciri-cirinya demam tinggi, tidak mau makan, tiba-tiba menujukkan sifat agresif, bengkak pada kelenjar limfe (Limpoglandula prescapularis dan limpoglandula prefemoralis).
Selain itu, terlihat keringat darah, hipersalivasi (air liur berlebihan).
Atas ciri-ciri itu, peternak dapat mengenali sapi yang terserang penyakit tersebut.
Di Kabupaten Sinjai ada 12 ekor yang menjadi korban mati atas penyakit itu.
10 yang berada di Desa Passimarannu, Kecamatan Sinjai Timur dan 2 ekor yang berada di Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan.
Selain penyakit jembrana juga terdapat virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Sudah ada 370 ekor yang positif PMK. 261 ekor yang sudah sembuh.
Sedang yang sudah divaksin dosis I
12.992 ekor. Untuk dosisi II 865 ekor, kambing 168 ekor dengan total 14.025 ekor.
Adanya penyakit tersebut menjadi bencana buat peternak di Sinjai.
Ternak sapi merupakan investasi baru buat petani.
Kabupaten Sinjai sebagai daerah penghasil sapi potong terbesar ke tiga di Sulawesi Selatan.
Sejak pandemi PMK di Sinjai, peternak di daerah itu pendapatannya menurun.
Pasalnya tidak dapat lagi mengirim ternak sapi ke Pulau Kalimantan dan ke Kota Makassar.
Pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sinjai tidak mengizinkan sapi dikirim dan memasukkan ternak ke Sinjai. (*)