Opini

Anies di Panggung G20

Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irwani Pane Founder & CEO Growth Indonesia. Irwani Pane penulis Opini Tribun Timur berjudul Anies di Panggung G20.

Oleh:
Irwani Pane
Founder & CEO Growth Indonesia

TRIBUN-TIMUR.COM - Perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, berlangsung sangat sukses selama dua hari dan membawa nama harum bangsa Indonesia.

Banyak persepsi positif bermunculan di bawa kepemimpinan presiden Joko Widodo dan hal ini berdampak tidak hanya penyelenggara G20.

Tetapi kehadiran pemimpin negara juga memberi image yang baik buat negara kita dan menaikkan performance Indonesia di kancah internasional.

Namun di sela-sela keberhasilan penyelenggara G20 yang dihadiri pemimpin negara besar dan berpengaruh, namun juga tidak luput kehadiran Anies Baswedan yang sempat mencuri perhatian publik.

Tidak hanya kalangan pemburu berita juga para peserta konferensi KTT sehingga banyak kalangan bertanya-tanya tentang kehadirannya, apalagi beliau sudah tidak menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Kehadiran Anies dan berbicara di panggung bergengsi tingkat dunia, tentu menimbulkan pertanyaan?

Bagaimana bisa beliau, yang saat ini tidak mempunyai jabatan dan posisi di pemerintahan dapat eksis dan berbicara serta sharing pengalaman.

Kehadiran Anies di G20 ada baiknya kita ikuti pemikiran dari Jamiluddin Ritongan yang dimuat harian Republika, 14 November 2022 menyatakan bahwa :

(1) Tampilnya Anies di G20, kapasitas dan kompetensi telah diakui di dunia internasional.
Tentu penyelenggara sekaliber KTT yang dihadiri pemimpin dunia akan sangat ketat menyeleksi pembicara.

(2) Hasil kerja dan karya menjadi rujukan sebagai narasumber setelah sukses membangun Kota Metropolitan DKI Jakarta.

Yang perlu disimak ini konferensi tingkat dunia dan bergensi, tentu para narasumber yang diundang tentu tidak terlepas dari prestasi dan kerja nyata dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakatnya.

Anies tentu tak akan diundang atau sharing session jika hanya mengandalkan “pencitraan semata”.

Apalagi, situasi menjelang Pilpres 2024, terasa “mengganggu” kehadirannya terutama bagi para calon kandidat dan para pendukungnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut diundang panitia untuk menjadi salah satu narasumber di acara G20 di Nusa Dua Bali.

Hal ini karena keberhasilannya sebagai pemimpin di DKI terkait dengan pengendalian emisi karbon.

Bahkan menurut informasi yang ditulis media, bahwa Anies berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 26 persen tahun 2020.

Anies menganggap, pencapaian luar biasa di ibu kota tersebut dimungkinkan karena salah satunya mengubah kota yang tadinya Car oriented Development menjadi transit oriented development.

Secara tangible, kota metropolitan Jakarta terasa dampaknya terutama pembangunan infrastruktur.

Itu Artinya, persepsi orang (baca opini publik) dan panitia penyelenggara menganggap pantas dan kredibel dalam membicarakan kota Jakarta di G20.

Terlepas dari “komentar miring” yang beredar dari lawan politik tentang kehadiran Anies di G20 untuk melakukan pencitraan semata itu juga sebuah pendapat yang perlu diklarifikasi.

Sebagai tuan rumah, sepantasnya bangga dan memberikan apresiasi dengan tampilnya salah satu putra terbaik Indonesia yang sudah dideklarasikan sebagai salah satu calon pemimpin perubahan.

Sosok Anies sebagai salah satu anak bangsa telah membangun hubungan diplomasi yang mampu menunjukkan kapasitasnya di panggung internasional, yang telah mendapat respon positif dari pemimpin dunia sekaliber: Joe Biden, Xi Jinping, Recep Tayyip Erdogan dan Pemimpin G20 lainnya.

Kemampuan Bahasa Inggris yang dimiliki Anies Rasyid Baswedan merupakan pintu masuk untuk dapat berinteraksi dengan baik dengan pemimpin dunia begitupun kemampuan diplomasi pada saat berkomuniksi menimbulkan trust.

Mari kita memberi ruang dan kesempatan kepada tokoh hebat lainnya yang kita miliki sebagai calon pemimpin dunia dan berkiprah melanjutlan presiden sebelumnya.

Semua calon memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuan komunikasi dan diplomasi internasional tetapi apakah setiap kandidat memiliki kemampuan dan kesempatan itu?(*)

Berita Terkini