Populasi Penduduk

Penduduk Dunia Capai Angka 8 Miliar per 15 November, 9 dari Sinjai, 2 Bulukumba

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penduduk

TRIBUN-TIMUR.COM - Penduduk dunia terus bertambah dari tahun ke tahun. Saat ini jumlah penduduk di dunia mencapai angka 8 miliar per 15 November.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) terus menghitung mundur.

Pantauan tribun-timur.com hingga pukul 15.31 wita, angka kelahiran sudah di angka 7.999.996.475 jiwa.

PBB akan merayakan momentum populasi dunia mencapai 8 miliar orang.

Jumlah tersebut termasuk yang lahir di Kabupaten Sinjai. 

Oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat merilis sembilan bayi lahir khusus hari ini. Dan dua orang asal luar Kabupaten Sinjai.

"Jumlah bayi lahir hari ini sampai jam 19.30 wita sejumlah 11 bayi ( 9 warga Sinjai dan 2 luar wilayah)," kata Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr Emmy Kartahara Malik.

Sementara di Kabupaten Bulukumba sebanyak satu orang lahir di RSUD Sulthan Dg Raja Bulukumba. Dan 1 orang lahir di RSIA Bulukumba. 

Dibutuhkan 12 tahun penduduk dunia bertambah dari tujuh miliar menjadi delapan miliar.

Miliaran orang sedang berjuang; ratusan juta menghadapi kelaparan.

Jumlah rekor sedang bergerak mencari peluang dan bantuan dari hutang dan kesulitan, perang dan bencana iklim.

Kecuali kita menjembatani jurang yang menganga antara si kaya dan si miskin global.

"Kita menyiapkan diri kita sendiri untuk dunia berkekuatan 8 miliar yang penuh dengan ketegangan dan ketidakpercayaan, krisis dan konflik, demikian pengantar Sekjen PBB Antonio Gueterres menyambut bertambahnya penduduk bumi menjadi 8 miliar hari ini di situs resmi PBB.

Pertumbuhan populasi yang belum pernah terjadi sebelumnya disebabkan oleh peningkatan bertahap dalam umur manusia karena peningkatan kesehatan masyarakat, nutrisi, kebersihan pribadi, dan obat-obatan.

Itu juga merupakan hasil dari tingkat kesuburan yang tinggi dan terus-menerus dibeberapa negara.

Hitung mundur diperkirakan mencapai angka nol Selasa malam ini waktu Indonesia.

PBB juga meramalkan dibutuhkan waktu 15 tahun untuk populai mencapai angka 9 miliar.

Fakta berbicara sendiri. Segelintir miliarder mengendalikan kekayaan sebanyak separuh dunia termiskin.

Satu persen teratas secara global mengantongi seperlima dari pendapatan dunia.

Sementara orang-orang di negara terkaya dapat berharap hidup hingga 30 tahun lebih lama daripada mereka yang berada di negara termiskin.

Saat dunia tumbuh lebih kaya dan lebih sehat dalam beberapa dekade terakhir, ketidaksetaraan ini juga meningkat, demikian ulasan Sekjen PBB.

“Di atas tren jangka panjang ini, krisis iklim yang semakin cepat dan pemulihan yang tidak merata dari pandemi Covid-19 adalah ketidaksetaraan yang semakin besar.

Ada pesimisme mengiringi pertambahan populasi ini. Namun ada juga optimisme. Namun di antara semua tantangan serius ini, ada kabar baik," ujarnya.

Dunia kita yang berkekuatan delapan miliar dapat menghasilkan peluang besar bagi beberapa negara termiskin, di mana pertumbuhan populasi tertinggi.

Investasi yang relatif kecil dalam perawatan kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan dapat menciptakan lingkaran pembangunan dan pertumbuhan yang baik, mengubah ekonomi dan kehidupan.

Dalam beberapa dekade, negara-negara termiskin saat ini dapat menjadi mesin pertumbuhan hijau yang berkelanjutan dan kemakmuran di seluruh kawasan.

Saya tidak pernah bertaruh melawan kecerdikan manusia, dan saya sangat percaya pada solidaritas manusia. Guterres menutup opininya dengan mengutip pernyataan Mahatma Gandhi. (*)

Berita Terkini