TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lorong wisata (longwis) menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto.
Dalam satu periode, Pemkot Makassar memprogramkan 5.000 lorong wisata. Artinya, setiap tahun Pemkot Makassar memiliki target membuat 1.000 lorong wisata.
Longwis diyakini bisa menyelesaikan banyak masalah di masyarakat, utamanya persoalan ekonomi.
Sebab warga lorong diberdayakan untuk unjuk kreativitas dengan melakukan kegiatan produktif yang berpotensi mendatangkan penghasilan.
Karenanya, seluruh aparatur pemerintah baik lurah, camat, hingga tataran organisasi perangkat daerah (OPD) andil dalam program ini.
Mereka bertugas untuk menyulap lorong sebagai sumber ekonomi baru di Makassar dengan memaksimalkan potensi yang ada.
Camat Tallo Alamsyah Sahabuddin dikonfirmasi pun memaparkan longwis di wilayahnya.
Ia menyatakan Tallo terdiri dari 15 kelurahan dengan jumlah penduduk 138 ribu jiwa.
Luas wilayah 8,9 kilometer persegi. Dari 15 kelurahan ada 577 RT/RW.
“Kecamatan Tallo juga punya kelurahan yang ada di pulau yakni Kelurahan Kepulauan Lakkang,” kata Alamsyah, Kamis (20/10/2022).
Kaitan dengan program wali kota, lorong wisata sudah terlaksanakan di 15 kelurahan.
Total ada 105 longwis ditawarkan, masing-masing kelurahan ada tujuh lorong.
“Inilah harapan wali kota kepada kami camat dan lurah untuk bekerja bersama dan sukseskan bersama program longwis,”jelasnya.
Alamsyah pun terus menggenjot perampungan lorong wisata yang menjadi program prioritas wali kota. Progres lorong wisata di Tallo kata Alamsyah sedang on the track.
Pihaknya sudah melakukan pendataan infrastruktur pendukung.