TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Musisi asal Sulawesi Selatan (Sulsel) Gyant Hidayah dan musisi asal Jerman Victor Stanley berkolaborasi membuat karya seni bertema German in Indonesia of South Sulawesi.
Kolaborasi ini bertujuan membawa masa depan musik Sulsel lebih maju dan mudah diterima publik.
Bentuk kolaborasinya, kedua musisi ini akan menggabungkan kearifan lokal di Sulsel dengan unsur musik blues.
Dalam Bincang Komunitas Tribun Timur, Selasa (11/10/2022), Gyant Hidayah menjelaskan alasan lainnya membuat kolaborasi ini mengingat Sulsel memiliki potensi yang hampir tidak dimiliki daerah lain.
Namun sayangnya, kebanyakan masyarakat lokal hanya menjadi penikmat. Sehingga Gyant Hidayah bersama Mr. Stanley dan Mr Anjas berinisiatif membuat kolaborasi.
"Kami sepakat membuat projek kerja sama, entah itu lagu atau video kolaborasi. Intinya, mengkolaborasikan karakter Mr Stanley sebagai blues singer dengan karakter saya sebagai komposer atau gitaris dengan musik kita di Sulawesi Selatan seperti Angin Mamiri yang dikolaborasikan dalam bentuk konten," jelasnya.
Gyant Hidayah menambahkan dalam misinya membawa industri musik di Sulsel lebih maju, dia sengaja memilih genre blues. Alasannya karena jenis musik ini banyak mempengaruhi musik modern di luar negeri.
Sehingga jika digabungkan dengan musik lokal di Sulsel, dampaknya akan lebih mudah diterima di pasar musik internasional, khususnya di kalangan generasi Z.
"Jadi kalau ditanya basic, itu rock. Namun makin ke sini saya banyak dipertemukan dengan orang yang sangat senang dengan blues atau jazz," katanya.
"Blues adalah salah satu opsi agar kita bisa berkembang. Musik modern sebagian besar dipengaruhi dari musik blues. Begitu kita mainkan musik blues, biasanya akan mudah masuk ke siapa saja, apalagi berhubungan dengan orang-orang di luar negeri, seperti Mr Stanley di German," tambahnya.(*)