MASAMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani telah mengidentifikasi empat golongan dari kalangan aparatur sipil negara atau ASN.
Itu diutarakan Indah pada pelatihan dasar (Latsar) CPNS angkatan ke-37 dan ke-38 Pemkab Luwu Utara, Rabu (12/10/2022) di Kampus II BPSDM Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kegiatan ini bekerjasama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulsel.
Bupati perempuan pertama di Sulsel ini mengatakan ada empat golongan ASN.
Pertama kata Indah, punya kompetensi tinggi dan kepedulian tinggi, kedua kompetensi tinggi kepedulian rendah.
Kemudian yang ketiga, kepedulian rendah tapi kompetensi tinggi.
"Dan yang keempat kompetensi rendah dan kepedulian nya juga rendah," kata Indah.
Indah menuturkan, pengembangan kompetensi untuk mewujudkan ASN yang berkarakter dan berkelas dunia.
"Kita berharap bahwa status ASN bukan hanya suatu kebanggaan tapi ini bisa membanggakan,"
"Karena dia adalah ujung tombak pemerintah di dalam pelayanan," ujar Indah.
Menurutnya, posisi sebagai ASN, potensi yang dimiliki dikembangkan karena akan menambah nilai pada diri kita.
Kemampuan akademi yang sering dibanggakan hanya 15 persen berkontribusi terhadap kesuksesan seseorang.
Namun, 85 persen disumbang dari soft skill kemampuan adaptasinya kemampuan dalam membangun komunikasi dan kemampuan di dalam membangun jaringan.
Manfaatkan kesempatan ini dengan baik dari 6.000 lebih yang mendaftar yang lolos 159,"
"Jadi manfaatkan kesempatan ini dengan baik ingat proses yang sudah kita lalui," pesan Indah.
Indah menegaskan, yang diperlukan untuk mencapai apa yang diharapkan ada tiga hal, pertama adalah respek, komunikasi dan kolaborasi.
"Tantangan terdepan adalah didigitalisasi layanan, Pemkab Luwu Utara termasuk di dalam 100 daerah gerakan smart city," katanya.
Kepala BKPSDM Luwu Utara, Nursalim pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk melaksanakan tugas secara profesional.
Juga dilandasi kepribadian dan etika aparatur sipil negara sesuai dengan penguatan kompetensi bidang tugas serta sesuai dengan amanah bapak presiden Indonesia menuju ASN yang ber-akhlak.
"Sasarannya adalah ASN yang memiliki kompetensi sesuai dengan persyaratan untuk menjadi ASN," ujar Nursalim.
Jumlah peserta pada latsar ini sebanyak 80 orang yaitu laki-laki 15 orang dan perempuan 65 orang.
Kepala BPSDM Sulsel, Asri Sahrun Said mengatakan latsar hanya satu kali dilaksanakan.
"Kalau gagal maka kalian akan gagal jadi ASN, jadi kesungguhan dan keseriusan sangat dibutuhkan," pesannya.
Menurutnya, menjadi ASN adalah sebuah pilihan jadi harapan saya kalian betul-betul berupaya mengembangkan diri dengan target yang profesional.
"Dalam diklat ada tiga hal yang akan kita capai yang pertama bagaimana ilmu pengetahuan kita bertambah,"
"Kedua bagaimana skill keterampilan kita semakin meningkat dan yang tidak kalah pentingnya adalah atitude sikap dan perilaku," ujar dia.(*)