Penyakit Mulut dan Kuku

Kasus Sapi Positif PMK di Sinjai Belum Terkendali, Kini Capai 71 Ekor

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Kesehatan Hewan memberi vaksin ternak sapi di Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai. Vaksin dilakukan untuk mengurangi jumlah kasus PMK di Kabupaten Sinjai

SINJAI, TRIBUN-TIMUR.COM - Ternak sapi yang positif menderita Penyakit Mulut Kuku (PMK) di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan belum terkendali. 

Kini mencapai 71 ekor yang positif PMK. Dari jumlah tersebut baru satu ekor yang sembuh. 

Sementara ada 32 ekor yang sudah dipotong secara bersyarat. 

Sedang yang masih menderita sakit sebanyak 38 ekor. 

"Sekarang ini masih terus bertambah yang positif," kata Kepala Dinas Peternakan Sinjai, Burhanuddin, Senin (12/9/2022).

Sementara sebanyak 1.068 ekor yang sudah diberi vaksin dan 98 ekor yang diberi vaksin ke dua.

Tingginya penyebaran PMK ini karena pedagang yang tidak disiplin terhadap pencegahan penyakit tersebut.

Dari jumlah ternak yang telah positif ini tersebar di sejumlah kecamatan. 

Penyebaran ini berada di Kecamatan Bulupoddo, Kecamatan Sinjai Timur, Kecamatan Tellulimpoe, Kecamatan Sinjai Barat dan Kecamatan Sinjai Tengah. 

Sedang daerah yang masih aman dari PMK yakni Kecamatan Sinjai Selatan dan Sinjai Borong.

Atas penyakit tersebut, peternak mulai pesemis terhadap kesehatan ternak mereka. 

Pasalnya sebagian peternak menggunakan dana KUR bank sebagai investasi peternakan puluhan hingga jutaan rupiah. 

Saat ini, pasar tujuan peternak Sinjai juga sedang tertutup di Kalimantan. Kini daerah tujuan pasar ternak sapi yakni Kota Makassar. 

Pihak Dinas Peternakan Sinjai juga menyebut peristiwa tersebut sebagai bencana buat peternak. 

Awal masuknya penyakit ini dibawa oleh oknum pedagang asal Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo. (*)

Berita Terkini