ENREKANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah pengemudi ojek pangkalan di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan mengaku keberatan dengan rencana kenaikan harga BBM, Rabu (31/8/2022).
Salah satunya, Andi yang berprofesi tukang ojek pangkalan selama bertahun-tahun mencurahkan isi hatinya soal kenaikan harga Pertalite.
Andi yang sementara bepergian mengisi bahan bakar di pom bensin Pertamina, Jl Jenderal Sudirman. Matanya tampak berkaca-kaca ketika mengisahkan profesinya.
Kepada Tribun-Timur, dia mengaku pendapatannya sebagai pengojek sangatlah rendah, apalagi dengan ancaman kenaikan harga Pertalite ini.
Baginya, tentu sangat sulit meraup pundi-pundi rupiah ketika hal tersebut terjadi.
"Ya kalau harga Pertalite naik, itu akan memengaruhi pekerjaan kami sebagai tukang ojek, disamping sepinya penumpang," ucapnya.
Sesekali pria berkulit sawo matang ini terenyum sambil bercerita, di tengah sesak harga BBM yang disinyalir bakal mengalami lonjakan.
Demi mencukupi kebutuhan pangan istri dan anak, Andi mencari nafkah sedari pagi hingga malam.
Dengan membawa bekal sebotol air minum, baginya itu sudah cukup menahan rasa lapar dan dahaga saat bekerja.
"Saya cuma bisa legawa, meski sebenarnya ini berat bagi saya pribadi," curhatnya.
Dia mengaku tidak mempunyai jalan hidup lain selain pengojek pangkalan.
Harapan Andi, semoga pemerintah bisa meninjau kembali kenaikan harga BBM sebab masyarakat kecil saat ini masih banyak kehilangan mata pencaharian.(*)