Masjid Al Markaz Al Islami

Amirullah Nur Dampingi Prof Hamid Awaluddin Menghadap JK Lapor Renovasi Pagar Masjid Al Markaz

Penulis: Nurul Hidayah
Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Amirullah Nur Saenong mendampingi Mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Prof Hamid Awaluddin bertamu ke kediaman Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla. Mereka melaporkan perkembangan pembangunan pagar Masjid Al-Markaz Al-Islami.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Ketua DPC Demokrat Maros Amirullah Nur Saenong datang bertamu ke kediaman Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.

Pertemuan berlangsung di kediaman Jusuf Kalla Jakarta Jumat (26/8/2022).

Amirullah Nur Saenong mendampingi mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Prof Hamid Awaluddin datang menemui Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Mereka datang menyampaikan niatnya membantu renovasi Pagar Masjid Al-Markaz Al-Islami Jalan Masjid Raya Kecamatan Bontoala Kota Makassar

Sebagai pengusaha, Amirullah Nur ikut ambil bagian dalam renovasi pasar Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar.

"Kita datang melapor ke Pak JK menyampaikan bahwa pagar Masjid Al Markas sudah mau selesai. 
Kita minta pendapat beliau warna apa bagus," kata Amirullah Nur kepada wartawan di Makassar Sabtu (27/8/2022).

Amirullah Nur mengaku ingin mengikuti jejak JK sebagai negarawan bangsa yang menghibahkan dari untuk sosial dan masjid.

"Jadi kita menemui Pak JK untuk bahas ummat dan masjid. Kita ingin mengikuti jejak Pak JK sebagai negarawan bangsa yang menghibahkan dari untuk sosial dan masjid," lanjut Amirullah Nur.

Mantan anggota DPRD Maros itu mengatakan renovasi pagar Masjid Al Markas murni hasil donasi dari berbagai kalangan dan profesi.

Bagi Amirullah Nur, renovasi pagar Masjid Al Markas adalah bekerja untuk ummat.

Progres pembangunan rehabilitasi pagar Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar. Rehabilitasi pagar tersebut merupakan hasil donasi dari sejumlah pengusaha di Sulsel.

"Jadi pembiayaan pagar Masjid Al Markas itu di luar Yayasan Al Markas. Itu biayanya hasil donasi ummat, kita kumpul-kumpul hasil partisipasi teman-teman yang dikoordinir Prof Hamid Awaluddin, mantan Menteri Hukum dan HAM dan mantan Dubes Indonesia untuk Rusia," katanya.

"Termasuk ada donasi dari saudara-saudara pengusaha di Sulsel," lanjut Amirullah Nur.

Jusuf Kalla: Umat Islam Harus Maju Ekonominya

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 HM Jusuf Kalla mendorong umat Islam giat dan semangat berwirausaha. Karena, ada rukun Islam yang hanya bisa dilaksanakan jika seseorang memiliki kemampuan secara ekonomi.

Hal tersebut disampaikan Jusuf Kalla saat membuka Pelatihan dan Pemberdayaan UMKM Kuliner yang berlangsung di Masjid Al-Markaz Al-Islami Jenderal Jusuf Makassar, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (25/8/2022). 

Pelatihan ini bertajuk UMKM BRIlian Sahabat Masjid, yang merupakan Kerjasama Masjid Al-Markaz Al-Islami dan Bank BRI Kantor Wilayah Makassar. Sedikitnya 300 pelaku UMKM ikut dalam pelatihan tersebut.

Diuraikan Jusuf Kalla, untuk melaksanakan haji yang merupakan salah satu rukun Islam, hanya bisa dilaksanakan oleh umat Islam yang memiliki kemampuan secara ekonomi.

Demikian halnya, zakat harta dikeluarkan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan secara ekonomi.

“Oleh karena itulah, umat Islam harus maju ekonominya, harus makmur, yang hanya bisa dicapai dengan semangat berwirausaha secara halal,” katanya.

Jusuf Kalla menegaskan bahwa masjid memiliki fungsi penting dalam memajukan masyarakat di sekitarnya. 

Menurutnya, zaman rasulullah, masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan tempat untuk memajukan masyarakat, baik dalam bidang sosial, dalam bidang perekonomian, bidang hukum dan bidang pendidikan.

“Kita harus mencontoh masjid pada zaman rasulullah, yaitu bukan hanya sebagai tempat ibadah melainkan tempat untuk memajukan masyarakat, baik dalam bidang sosial, dalam bidang perekonomian, bidang hukum dan bidang pendidikan.” katanya.

Dikatakan, Nabi Muhammad SAW bahkan lebih lama menjadi pedagang dibanding sebagai rasul.

Muhammad menjadi pedagang sejak masih usia 13 tahun hingga berumur 40 tahun. Kemuduan Muhammad menjadi rasul sejak usia 40 tahun hingga 62 tahun.

“Jadi selama 27 tahun menjadi pedagang dan menjadi rasul selama 22 tahun . Jadi lebih lama Rasulullah menjadi pedagang baru menjadi rasul,” tandas Jusuf Kalla.

Kepada peserta pelatihan, Jusuf Kalla meminta agar menjadikan semangat berusaha sebagai modal utama. Semua pengusaha memang membutuhkan ketrampilan dan juga membutuhkan modal. 

Tetapi bagi JK,  yang paling penting adalah semangat untuk terus berusaha dan berkembang. Apalagi semua usaha tidak ada yang langsung besar, melainkan semua dimulai dari bawah.

“Usaha mikro harus didorong menjadi usaha kecil. Kemudian usaha kecul didorong menjadi usaha menengah. Hingga kemudian usaha menengah menjadi usaha besar,” katanya memberi semangat. (*)

Berita Terkini