Idul Adha

Wali Kota Palopo Kurbankan 3 Ekor Sapi

Penulis: Chalik Mawardi
Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sapi kurban

PALOPO, TRIBUN-TIMUR.COM - Wali Kota Palopo, Judas Amir, berencana memotong tiga ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha 1443 H.

Hal ini disampaikan Kabag Kesra Pemkot Palopo, Hj Darni.

"Wali Kota Palopo berkurban tiga ekor sapi pada lebaran Idul Adha," kata Darni, Jumat (8/7/2022).

Tiga ekor sapi akan disembelih di tiga lokasi berbeda.

Masing-masing satu disembelih di Masjid Agung Luwu Palopo dan Masjid Jami Tua Palopo.

Serta di kampung halaman Judas Amir, di Cilallang, Kabupaten Luwu.

Sementara itu, dari data sementara Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Palopo, hewan kurban masyarakat sudah 123 ekor sapi dan enam ekor kambing.

Jumlah tersebut masih akan bertambah karena sejumlah masjid belum melaporkan data kurbannya ke PHBI.

Soal hewan kurban, Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo, Sulawesi Selatan, membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Lalu Lintas Ternak.

Satgas ini dibetuk untuk mengawasi hewan ternak masuk Palopo menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H.

Mengigat tengah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Personel satgas lalu lintas adalah petugas Dinas Perhubungan.

Selain Dishub, petugas Satpol PP dan Dispertanak ikut berperan dalam pengawasan ternak.

Dimana Satpol PP bertugas sebagai satgas pencegahan pengawasan dan Dispertanak selaku leading sektor.

Walikota Palopo, Judas Amir, mengatakan, pemerintah akan berupaya memberikan pengamanan ekstra untuk masyarakat.

Melakukan pemeriksaan kelayakan Rumah Potong Hewan (RPH) yang ada di Palopo guna mensterilkan hewan kurban yang akan disembelih.

Khusus untuk hewan ternak sapi dan kambing lokal, akan dilakukan upaya protektor.

Dimana hewan-hewan tersebut akan diberi obat steril terlebih dahulu dan diperiksa kesehatannya.

"Kalau ada hewan kurban ataupun pasok daging yang akan masuk Kota Palopo akan kami tolak," tegas Judas Amir.

"Gunakan hewan lokal saja, untuk kebutuhan kurban, jangan ada hewan dari luar yang masuk ke Palopo, karena kita tidak tahu apakah hewan tersebut sehat atau terjangkit virus," paparnya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Penyakit Veteliner Dispertanak Palopo, Burhanuddin, mengatakan, belum ada kasus PMK ditemukan.

Meski begitu, pihaknya tetap menerapkan pengawasan ketat.

Apalagi di daerah tetangga, Toraja Utara, telah ditemukan kasus PMK.

"Untuk saat ini belum ditemukan adanya kasus PMK," katanya.(*)

Berita Terkini