TRIBUN-JENEPONTO.COM - Pedagang Pasar Karisa di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan protes lantaran tidak dilakukan rehab perbaikan pasar.
Dimana Pasar Karisa terbakar sejak tahun 2020 lalu namun belum juga diperbaiki sehingga para pedagang tak memiliki penjualan tetap.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Manrancai Sally angkat bicara.
Ia mengatakan aksi protes para pedagang dengan memasang spanduk dan berbagai tulisan sindiran merupakan bentuk harapan.
"Itu spanduk, bentuk harapan dari pedagang," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (20/5/2022).
Menurutnya para pedagang meminta agar Pasar Karisa segara dibangun kembali ditempat yang semula.
Tetapi pihak pemerintah daerah dan Disperindag belum juga melakukan pembangunan lantaran belum memiliki anggaran.
"Kita ketahui bersama bahwa di anggaran untuk tahun 2022 sampai sekarang belum ada penganggaran untuk pembangunan pasar," ungkap Manrancai Sally.
Soal anggaran Rp 20 M dari pemerintah provinsi yang sudah tersebar, menurut informasi baru hanyalah wacana dari pemprov sebelumnya dan belum ada sampai sekarang.
Ditanya soal, mengapa pemerintah daerah tidak menggunakan APBD untuk kembali membangun Pasar Karisa, Manrancai menjelaskan jika mereka belum mampu
"Dana APBD tidak mampu untuk membangun," katanya.
Meski demikian, pihak Disperindag akan segera mengajukan permohonan penganggaran pembangunan Pasar Karisa ke pusat.
"Untuk pembangunan Pasar Karisa sendiri insha Allah kita akan memohon sendiri ke pusat melalui kementerian PU, jadi sampai sekarang belum ada anggarannya," jelasnya.
Laporan Kontributor Tribun Jeneponto Rakib