Nelayan Temukan Benda Serupa Roket

Ternyata Ada 2 Benda Serupa Roket Ditemukan di Selayar, ini Penjelasan Kadispen Lantamal VI Makassar

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Muhammad Fadhly Ali
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saat Danlantamal VI Laksamana Pertama TNI Dr Benny Sukandari merilis temuan benda serupa roket di atas KRI Fatahillah, saat sandar di dermaga Fasharkan Makassar, Sabtu (19/2/2022) siang.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Temua benda serupa roket di Kabupaten Kepulauan Selayar, bukan kali pertama.

Sebelum nelayan bernama Andi Arifin Lewa (54) pada 9 Februari lalu, rupanya benda serupa juga pernah ditemukan 10 tahun silam.

Hal itu terungkap dari rilis resmi yang dikeluarkan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal VI, Makassar Kapten Laut (KH) Suparman Sulo, Sabtu (19/2/2022) siang.

Benda yang ditemukan nelayan asal Kecamatan Pasimasunggu itu, berwarna hijau dengan diameter 40 centimeter dan panjang 118 centimeter.

Sementara, yang ditemukan 10 tahun silam dengan bentuk yang sama berwarna orange.

"Kedua unit alat yang mempunyai berat masing-masing kurang lebih 5 Kg tersebut, diantaranya satu unit berwarna hijau yang ditemukan oleh nelayan setempat Bernama Arifin Lewa pada tanggal 09 Februari 2022," tulis Suparman Sulo.

"Dan satu unit berwarna orange yang ditemukan sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu," sambungnya.

Tidak hanya itu, kedua benda tersebut juga memiliki kemiripan dari level yang tertempel.

"Kedua alat tersebut bertempel plat yang bertuliskan Made In USA ini juga ditemukan di tempat yang sama yaitu di Pulau Jampea Kabupaten Kepulauan Selayar," ujarnya.

Kedua benda itu pun kini diamankan pihak TNI AL menggunakan KRI Fatahillah-361.

Kedua benda mirip rudal atau roket itu telah sampai di Dermaga Fasharkan, Kota Makassar, Sabtu pagi tadi.

Kemudian, diserah-terimakan dari Komandan Guskamla (Danguskamla) Koarmada II Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya, kepada Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Dr Benny Sukandari, di atas geladak Buritan KRI Fatahillah-361.

Laksamana Pertama TNI Dr Benny Sukandari, menyampaikan benda asing ini sering sekali ditemukan di sekitar Kabupaten Kepulauan Selayar yang merupakan bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.

Yang mana ALKI II ini, merupakan jalur laut yang begitu ramai dilewati oleh Kapal-kapal militer maupun sipil yang mempunyai misi -misi tersendiri yang memanfaatkan situasi lenggang dari pada luasnya perairan Indonesia khususnya di ALKI II ini.

"Kedua unit benda atau alat tersebut merupakan alat survey bawah air yang dilepaskan ke bawah air dan dikontrol oleh kapal induknya, yang mana data yang diperoleh oleh alat ini akan di transfer melalui kabel data ke kapal induknya," kata Dr Benny Sukandari.

"Sehingga data-data yang diperoleh akan dikumpulkan dan direkam yang bertujuan untuk kepentingan tertentu dari kapal yang mengontrol alat ini," sambungnya.

Data yang bisa diambil dari alat survey bawah laut ini lanjut Benny, diantaranya adalah keadaan dalam laut mulai dari suhu, salinitas, arus, pasang surut, seismik termasuk sumber daya alam seperti mineral dan lain-lain.

"Saya yakinkan alat ini bukan rudal akan tetapi alat Side Scan Sonar (SSS) dan kalau dilihat lampu indikatif sensor masih berkedip tentunya alat ini masih aktif dan tetap merekam sampai lampu tersebut mati," jelasnya.

"Dengan ditemukannya alat ini mudah-mudahan nanti Dinas Pengembangan dan Penelitian TNI Angkatan Laut (Dislitbangal) bisa meneliti lebih lanjut dan merekam ulang hasil data yang ada di dalam Side Scan Sonar (SSS)," harap orang nomor satu di jajaran Lantamal VI itu.

Keberhasilan TNI AL mengamankan benda asing mirip roket itu, kata dia, juga sesuai dengan penekanan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono tentang keamanan laut dan melindungi kekayaan yang ada di dalamnya.

Sehingga, sinergitas antara TNI AL dengan para stakeholder di wilayah-wilayah pesisir dan kepulauan harus solid untuk mewujudkan keamanan laut demi kesejahteraan bangsa Indonesia.

Sebelumnya juga, TNI AL juga berhasil mengamankan benda sejenis drone laut aktif yang ditemukan warga pulau Karompa Kecamatan Pasimbena tanpa tanda khusus pada tahun 2020 yang lalu.(Tribun-TImur.com)

Berita Terkini