TRIBUNPINRANG.COM, PINRANG - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Muhammad kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Pinrang, Senin (14/2/2022).
Mayjen TNI Andi Muhammad mengunjungi rumah adat Saoraja Sawitto di Jalan Poros Pinrang-Rappang, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang.
Dalam kunjungan kerja ini, Mayjen Andi didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana XIV / Hasanuddin.
Ia disambut secara adat di Saoraja Sawitto oleh Addatuang Sawitto Bau Sawerigading.
Tampak pula, Bupati Pinrang Irwan Hamid dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pinrang, Andi Sri Widayati Irwan.
Mayjen TNI Andi Muhammad juga menyaksikan secara langsung prosesi adat pencucian benda pusaka.
Andi Muhammad mengatakan, kunjungan kerja di Kabupaten Pinrang ini adalah kunjungan kerja pertama sejak dirinya dilantik beberapa minggu lalu.
"Saya berharap sinergitas dan persatuan tetap terjaga untuk menangkal paham-paham radikal yang saat ini menjadi ancaman bagi kedaulatan bangsa," katanya.
Dirinyapun berharap, Pemerintah Kabupaten Pinrang tidak henti-hentinya berupaya mengedukasi masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan.
Serta percepatan vaksinasi untuk menekan penyebaran Covid-19.
Dalam kunjungan ini, mayjen Andi Muhammad menandatangani prasasti pemugaran Saoraja Sawitto dan Saoraja Pajalele.
Ia juga berkesempatan untuk membagikan masker dan sembako bagi warga.
Diketahui, kunker kali ini sekaligus mengunjungi Rumah Adat Saoraja dikarenakan Mayjen TNI Andi Muhammad merupakan cucu Raja Bone, Andi Mappanyukki
Masa Kecil Mayjen TNI Andi Muhammad sebagai Cucu Raja Bone
Masa kecil Panglima Kodam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad, rupanya dibesarkan di rumah tua Jl Andi Kumala, Makassar.
Rumah tua itu merupakan bekas istana Kerajaan Gowa, saat kepemimpinan Raja Gowa ke-34, I Makkulau Daeng Serang Karaeng Lembang Parang.
Kemudian diturunkan ke putranya Andi Mappanyukki yang juga diangkat menjadi Raja Bone ke-32.
Sepeninggal Andi Mappanyukki, rumah itu kemudian dihuni oleh putranya Andi Bau Datu Sawa ayah dari Mayjen TNI Andi Muhammad
Masa kecil Andi Muhammad, rupanya tidak jauh beda dengan anak sebayanya.
Ia juga bergaul dengan anak-anak warga di sekitaran rumah berbentuk panggung khas Sulawesi Selatan itu.
"Pak panglima itu (Andi Muhammad) lahir tahun 1964, dia sekolah di SD Jongaya. Dia bergaul dengan masyarakat tidak mengatasnamakan kasta," kata adik ke enam Andi Muhammad, Enta Bau Mana saat ditemui di rumah berpekarangan luas itu.
Andi Muhammad kecil, lanjut Enta Bau Mana, adalah sosok anak yang gemar berolahraga.
Itu karena sang ayah Andi Bau Datu Sawa yang juga gemar berolahraga.
Kita bermain olahraga sama warga karena di belakang rumah dulu waktu tahun 1972 ada lapangan bola sama buku tangkis," ujar Enta Bau Mana.
Dan orang tua kita dulu memang senang olahraga, jadi kita sering diajak main bulu tangkis dan panglima itu memang hoby dia bulu tangkis," sambungnya.
Selain berolahraga, Andi Muhammad kecil juga digembleng dengan ilmu agama.
Itu lantaran rumah tua yang ditinggali kerap dijadikan tempat mengaji dan tempat pengajian.
"Rumah dia atas itu, baraknya juga sesepuh agama. Bahkan, diundang dari imam masjid tertua di Makassar (Masjid Babul Firdaus) Puang Salle namanya untuk mengadakan pengajian dan penggemblengan agama," tuturnya. (*)
Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani.