Poltekpar Makassar

Pariwisata di Bone Meredup, Poltekpar Makassar Harap Potensi Pedesaan Dikelola Profesional

Penulis: Kasdar Kasau
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Direktur 1 Bidang Akademik Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar, Muhammad Arfin Muhammad Salim.  

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG BARAT - Sektor pariwisata di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) meredup akibat pandemi Covid-19.

Semua objek wisata harus ditutup sementara untuk mencegah kerumunan.

Meskipun demikian, pemerintah diharapkan tidak tinggal diam melihat kondisi ini.

Harus ada pendampingan serta bimbingan yang berkelanjutan.

Sehingga potensi wisata tetap eksis di era pandemi ini.

"Bone sangat besar dalam sektor pariwisata, kami harap dapat dikelola profesional," kata Wakil Direktur 1 Bidang Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar, Muhammad Arfin Muhammad Salim.

Ia menjadi pembicara dalam Penyuluhan Kepariwisataan di Ballroom Hotel Helios Jl Langsat, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulsel, Sabtu (12/2/2022).

Ia mengatakan program tersebut sebagai wujud kerjasama.

Yakni antara Poltekpar Makassar dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone melalui Dinas Pariwisata Bone, Sabtu (31/7/2021) lalu.

Acara tersebut berlangsung luring dengan tema "Pengelolaan dan Pemasaran Usaha Pariwisata".

"Agenda kami di Bone adalah bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) sebagai program Poltekpar Makassar," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya harus menjalankan tri darma perguruan tinggi, Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan serta Pengabdian kepada Masyarakat.

"Bentuk kegiatan kami adalah penyuluhan dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait perkembangan pariwisata," jelasnya.

Menurutnya, Kabupaten Bone memiliki potensi wisata yang besar. 

Hanya saja belum dikelola sedemikian rupa sehingga belum begitu nampak.

"Tapi kalau kita lihat baik, wisata alam maupun budaya dan tradisi bisa dikemas dan menjadi daya tarik wisata," tuturnya.

Lanjutnya, potensi wisata paling menonjol di Bone adalah wisata Alam dan Budaya.

"Kalau kita melihat Bone belum nampak ciri khasnya padahal memiliki sejarah kerajaan," katanya.

Sementara itu, wisata alam sangat potensial di Bone ada di pedesaan. 

"Tentu kami akan mengawal karena kami telah menandatangani MoU kerjasama," ucapnya.

Adapun bentuk pengawalan tersebut diantaranya.

Pertama akan melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Kedua membimbing dan mengarahkan pendampingan untuk pengembangan sumber daya manusia.

"Kami harap masyarakat sadar akan pentingnya pariwisata khususnya di desa," ujarnya.

Ia berharap Bone bisa dikenal dunia lewat pariwisata.

"Bone ini sangat strategis karena penghubung antara kabupaten Sinjai, Wajo, Soppeng dan Maros.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Bone, Syahruli Asmar mengapresiasi Poltekpar Makassar.

Ia mengatakan akan mendukung penuh program Poltekpar Makassar.

"Kami akan fokus mengembangkan potensi wisata yang ada di pedesaan," katanya.

Ia mengakui, selama pandemi memang pariwisata mengalami penurunan.

"Banyak tempat wisata yang harus tutup karena regulasi pemerintah menekan angka penyebaran Covid-19," jelasnya.

Menurutnya, hal yang perlu diperhatikan adalah sumber daya manusia yang ada.

"Bagaimana mereka bisa mengelola dan mengembangkan potensi wisata," terang Syahruli. (*)

Laporan Kontributor TribunBone.com - Kasdar.

Berita Terkini