TRIBUNSIJAI.COM, SINJAI UTARA - Pada pukul 03.00 Wita, Rabu (2/2/2022) dini hari kemarin bagian atas Pasar Sentral Sinjai dilalap si jago merah.
200-an kios lebih hangus terbakar.
Dari sejumlah kios yang terbakar tersebut terdapat satu kios yang menjadi perhatian masyarakat yang berkunjung ke lokasi kebakaran tersebut.
Kios tersebut milik Ahmad Wiranto. Ia menjadikan kios itu sebagai warung bakso.
Kios milik Mas Agung sapaan akrab Ahmad Wiranto ini hanya disambar api bagian terasnya.
Empat grobaknya hangus bersama piring mangkok dalam grobak tersebut.
Tetapi isi warung itu tetap utuh, meski kios di samping kiri kanan hangus terbakar beserta isinya.
"Alhamdulillah api tak masuk di dalam kios warung saya. Hanya grobak di teras yang hangus," kata Ahmad Wiranto.
Piring-piring, botol kecap, tabung gas, kipas angin peralatan warung baksonya tetap utuh termasuk tabung lepiji.
Setiap usai menjual bakso di warungnya, Ahmad Wiranto mengungkapkan selalu diserahkan hasilnya kepada Allah SWT.
Menurutnya, manusia hanya berusaha termasuk dirinya dalam berusaha mencari rezki dengan jualan bakso.
Sejak awal membuka usaha baksonya pada tahun 1997 lalu di pasar itu, Ahamad Wiranto bersama istrinya kerap berzikir sambil menunggu pembeli.
Selain itu, di sela-sela waktu, ia memutar murattal bacaan ayat suci Alquran melalui MP3.
Ia juga rela meninggalkan jualan baksonya jika waktu salat lima waktu tiba.
Dan saat di rumah selalu menyiapkan waktu untuk mengikuti taklim dan pengajian di masjid.
Aktivitas itu ia jalani sejak ia berada di Kabupaten Sinjai tahun 1983 lalu.
Tak hanya itu, ia juga mengamalkan amalan-amalan lain yakni rajin bersedekah.
"Kalau kita yakin, rutin bersedekah maka kita dijauhkan dari bencana dan dimurahkan rezki," ungkapnya.
Ahmad Wiranto sejak pagi tadi, keliling menjumpai tetangga kiosnya yang terbakar.
Ia memberi nasihat para korban kebakaran lainnya agar tidak menyesali peristiwa kebakaran lalu.
"Ayo mari bangkit kita pikirkan solusi apa yang harus diambil agar kita tetap bisa menjual dengan baik," katanya.
Ia juga minta agar Pemkab Sinjai segera membantu para korban khususnya yang sudah tak punya modal dan biaya hidup.
"Saat ini banyak saudara-saudara kami di sini korban, sudah tak punya modal, yang mau dimakan juga susah," katanya.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat Sinjai peduli terhadap korban khususnya yang sudah habis biaya hidupnya.
Sebab umumnya pedagang di tempat itu bergantung pada kegiatan berdagang di Pasar Sentral Sinjai.
Terpisah Dinas Perdagangan Sinjai menyampaikan ada 200-an kios hangus terbakar.
Selain itu ada 350 orang pedagang yang kehilangan tempat jualan pasca kebakaran tersebut.(Tribun-Timur.com)