TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar belum menunjukkan perkembangan performa pada seri keempat Liga 1 Indonesia 2021-2022.
Disinyalir lantaran lini depan belum menunjukan penampilan terbaik, meskipun PSM Makassar sudah mendatangkan dua striker baru.
Pada putaran kedua PSM Makassar mendatangkan Ferdinand Sinaga dan Golgol Mebrahtu.
Hanya saja dari tiga pertandingan, Ferdinand Sinaga jadi tumpuan utama sedangkan Golgol belum dimainkan sekali pun.
Hasilnya, anak asuh Joop Gall baru mencetak dua gol dari tiga pertandingan.
Baca juga: Termasuk Aditya Putra Dewa, Fans PSM Minta Rekrutan Baru Diturunkan Lawan Barito Putera
Baca juga: Sudah Ada Ferdinand Sinaga, Syamsul Chaeruddin Minta Joop Gall Benahi Penyelesaian Akhir Pemain PSM
Ferdinand Sinaga yang diplot sebagai striker tunggal bahkan belum mencetak satu pun gol.
Suporter PSM pun berharap pada laga pekan ke-21 kontra Barito Putera, Jumat (28/1/2022) mendatang, Joop Gall melakukan perubahan taktikal.
Dari tiga laga sebelumnya Joop Gall menggunakan formasi 4-3-3.
Striker tunggal yakni Ferdinand ditopang dua penyerang sayap.
Yakni Anco Jansen dan Yakob Sayuri atau Rizki Eka Pratama.
Namun dari tiga laga ini PSM hanya sekali menang, sekali kalah dan sekali imbang.
Hanya empat poin berhasil dikumpulkan.
Laskar Pinisi tertahan di peringkat 11 dengan 24 poin.
Deputi Mendagri Red Gank, Muhammad Al Fajri, menyarankan ada perubahan utamanya di lini depan.
“Kenapa tidak dicoba duetkan striker sekaligus misalnya Ferdinand dan Golgol,” ucapnya saat hadir di Bincang Bola Tribun Timur, Selasa (25/1/2022).
Saran dari Fajri ini tak telepas dari keresahannya dengan cara bermain PSM.
Apalagi dalam waktu dekat menghadapi Barito, sebagai suporter ia menginginkan PSM bisa membalas kekalahan 2-0 pada putaran pertama lalu,
Fajri menambahkan PSM bisa memenangkan laga lawan klub asal Banjarmasin tersebut dengan bermain tim, bukan bermain individu.
“Kemenangan bisa diraih lawan Barito Putera jika PSM bermain tim, bukan one man show,” katanya.
Dia melihat tiga pertandingan awal PSM di seri keempat belum begitu padu. Sentuhan juru taktik baru, Joop Gall juga belum terlihat.
“Belum bisa menyatukan pemain di lapangan. Belum bisa memberikan semangat dan persepsi bahwa mereka (red, pemain) adalah tim,” sebutnya.
Pemain, lanjut dia, terlihat kebingungan ketika mendapat bola.
Baca juga: Jelang Lawan PSM Pemain Barito Putera Latihan Tak Biasa, Tuai Kritikan dari Suporternya
Baca juga: 3 Laga Putaran II Hanya 1 Gol Dilesatkan Striker PSM Makassar, Pantas Eks Kapten Bilang Begini
Terkesan bermain sendiri-sendiri.
“Tiga pertandingan terakhir bola ketika didapatkan terlihat tidak tahu mau diapakan, mau lari ke ujung garis terserah, tidak peduli siapa di depan, di belakang dan yang membantu penyerangan,” terangnya.
Deputi Meninfokom The Macz Man, Moh Ibnu Al Ghifari menyampaikan hal senada.
Menurut dia, suporter dan pecinta PSM inginkan kemenangan, tapi berkaca di tiga pertandingan terlihat PSM bermain tanpa pola.
“Masih one man show. Tidak ada tujuan permainan di dalam seperti apa. Pemain sayap tidak ada menusuk, begitu dapat bola, umpan kembali ke belakang. Jadi evaluasi untuk pertandingan lawan Barito Putera,” tuturnya.
Ia menyebut, PSM beruntung menang 1-0 dari Madura United.
Kalah 1-2 dari Persebaya Surabaya karena tidak beruntung dan seri sebenarnya lawan 0-0 lawan Persik Kediri.
“Saya katakan itu, karena menang lawan Madura United kita memang beruntung, lantaran dari permainan tak jauh beda dengan putaran pertama. Kita hanya diuntungkan oleh gol penalti. Kalah tidak beruntung dari Persebaya karena dua gol bersarang dari kesalahan pemain. Seri sebenarnya lawan Persik karena mainnya begitu-begitu saja,” pungkasnya.
Syamsul: Sisa Penyelesaian Akhir!
Eks pemain PSM Makassar, Syamsul Bachri Chaeruddin mengatakan, PSM masih kurang di penyelesaian akhir.
Makanya, ini menjadi pekerjaan rumah dari Pelatih PSM, Joop Gall untuk dibenahi lawan Barito Putera. Untuk lini belakang ke lini tengah sudah bagus.
“Kalau saya lihat PSM, sisa penyelesaian akhir. Lini depan harus dievaluasi oleh pelatih baru,” katanya melalu telepon, Selasa (25/1/2022).
Syamsul Chaeruddin percaya jika lini depan sudah maksimal, maka peluang untuk menciptakan gol semakin besar.
Otomatis karakter permainan PSM yang dikenal pantang menyerah dan siri na pace akan muncul dengan sendirinya.
“Kalau lini depan sudah maksimal dan ada peluang gol, otomatis namanya karakter pantang menyerah dan siri na pacce akan muncul dengan sendirinya,” jelasnya.(*)