PLN

PLN Sulselrabar Bukukan Pendapatan Rp 8,4 T

Penulis: Sukmawati Ibrahim
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi petugas PLN. PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar berhasil mencetak kinerja positif di triwulan III tahun 2021

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di tengah momen perbaikan ekonomi di tengah  Covid-19, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar berhasil mencetak kinerja positif.

Hingga triwulan III tahun 2021, PLN UIW membukukan pendapatan sebesar Rp 8,4 T.

Terjadi kenaikan sebesar 2 persen dibandingkan triwulan III tahun 2020 sebesar Rp 8,2 T.

Sementara itu, terhitung hingga September 2021, realisasi konsumsi listrik mencapai 5,84 Tera Watt hour (TWh).

Realisasi ini tumbuh 5,38 persen dibandingkan tahun lalu periode yang sama. 

Peningkatan ini utamanya dihasilkan konsumsi listrik dari golongan pelanggan industri. 

General Manager PLN UIW Sulselrabar Awaluddin Hafid menyampaikan pertumbuhan konsumsi listrik di sektor Industri cukup signifikan sepanjang tahun 2021 ini yaitu 15,5 persen dibanding tahun lalu periode sama. 

"Penjualan positif merupakan kabar baik, karena sektor industri tentu memberikan efek domino bagi sektor lain yang akan tumbuh," kata Awaluddin pada Tribun Timur, Selasa (16/11/2021).

Ia menyebut, pertumbuhan penjualan juga sejalan dengan penambahan pelanggan.

Sampai September 2021 jumlah pelanggan sebanyak 3.486.743 atau bertambah 142.233 dari tahun lalu.

"PLN berharap peningkatan konsumsi listrik serta penambahan pelanggan di triwulan III tahun 2021, diharapkan dapat meningkatkan geliat perekonomian utamanya bagi masyarakat," ujarnya.

Secara nasional, hingga kuartal III-2021 PLN membukukan pendapatan sebesar Rp 212,8 triliun.

Capaian ini naik 4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 sebesar Rp 204,7 triliun.
 
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Agung Murdifi menuturkan, pencapaian kinerja positif perseroan ini ditunjang sejumlah langkah inovasi dan efisiensi yang dijalankan perusahaan melalui program transformasi PLN. 

Hal ini membuat PLN sukses meningkatkan penjualan tenaga listrik dan menjaga Beban Pokok Penyediaan (BPP) tetap stabil.

Ditambah faktor eksternal berupa apresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing seiring dengan membaiknya perekonomian nasional.
 
"Sejumlah strategi perseroan untuk meningkatkan penjualan tenaga listrik dan efisiensi operasional terbukti mampu mengerek kinerja perseroan pada triwulan III-2021," ungkap Agung.

Dari sisi BPP tenaga listrik, keberhasilan efisiensi dengan program transformasi  dijalankan PLN sejak awal 2020 juga memberikan dampak positif bagi perusahaan. 

Realisasi BPP triwulan III-2021 menurun sebesar 1 persen atau setara dengan Rp10 per kilo Watt hour (kWh), dari semula sebesar Rp 1.355 per kWh di triwulan-III 2020 menjadi Rp 1.345 per kWh.

Hadirnya program intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan yang dilakukan korporasi mampu memacu peningkatan penjualan energi sebesar 8 juta kWh. 

Tak hanya itu saja, perseroan juga mencatat ada penambahan jumlah pelanggan sebesar 3,6 juta pelanggan sampai dengan akhir September 2021.

Agung menyebutkan, strategi intensifikasi dilakukan dengan mendorong penggunaan listrik pelanggan untuk kegiatan produktif.

Langkah ini dilakukan PLN melalui rangkaian program bundling dan promo tambah daya. 

PLN juga mendorong penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle.

Misalnya, mendorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai dan penggunaan kompor induksi.

Di samping itu, strategi ekstensifikasi yaitu meningkatkan jumlah pelanggan PLN.

Strategi ini ditempuh melalui program win back yaitu mengakuisisi captive power atau perusahaan yang masih menggunakan pembangkit sendiri dengan suplai listrik dari PLN. 

Langkah tersebut dilakukan agar pelanggan dapat berfokus pada bisnis intinya dan lainnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit

Berita Terkini