Baca tanpa iklan
TRIBUNLUTRA.COM, BAEBUNTA SELATAN - Sudah tiga hari banjir merendam rumah warga di wilayah pesisir Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Yakni Kecamatan Malangke, Malangke Barat, dan Baebunta Selatan.
Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda banjir akan surut.
Bahkan desa yang terdampak banjir semakin meluas.
Akibat curah hujan tinggi dan meluapnya air Sungai Rongkong dan Sungai Masamba.
Pada Senin (30/8/2021), enam desa di Baebunta Selatan terendam.
Demikian dikatakan Kapolsek Baebunta Ipda Nelti.
"Hari ini banjir meluas dan menggenangi enam desa," katanya.
Enam desa itu adalah Desa Sumpira, Desa Lembang-lembang, Desa Beringin Jaya, Desa Lawewe, Desa Mekar Sari Jaya, dan Desa Polewali.
"Ini akibat curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan ratusan rumah warga tergenang air," katanya.
Selain rumah, tempat ibadah, sekolah, persawahan, perkebunan, dan kantor pemerintah turut terendam.
"Tapi Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada korban jiwa," tuturnya.
Banjir di Malangke Barat juga masih merendam perkampungan warga.
Seperti di Desa Wara, Desa Cenning, Desa Kalitata, Desa Limbong Wara, Desa Waelawi hingg Desa Pembuniang.
Begitupun di Malangke, luapan air juga semakin meluas.
Menggenangi Desa Benteng, Desa Malangke, Desa Tingkara, Desa Tolada, Desa Girikusuma hingga Desa Putemata.
Sebelumnya 3 Kecamatan
Banjir merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/8/2021).
Wilayah yang terendam banjir berada pada bagian pesisir.
Seperti Kecamatan Malangke, Kecamatan Malangke Barat, dan Kecamatan Baebunta Selatan.
Informasi dihimpun, banjir disebabkan tingginya curah hujan pada malam hingga dini hari tadi.
Kondisi itu diperparah dengan meluapnya air dua sungai besar di Luwu Utara dan jebolnya tanggul.
Yakni Sungai Rongkong dan Sungai Masamba.
Di Malangke Barat, banjir merendam Desa Wara, Desa Cenning, dan Desa Limbong Wara.
Sementara di Kecamatan Baebunta Selatan banjir merendam Desa Beringin Jaya dan Desa Polewali.
Adapun di Kecamatan Malangke, banjir merendam Desa Tingkara.
Kepala Desa Polewali, Ambo Ala, mengatakan bahwa tanggul sungai di desanya jebol.
"Tanggul sungai di empat dusun jebol," katanya.
Akibatnya sebagian besar rumah penduduk terendam.
"Ketinggian air kurang lebih satu meter masuk ke wilayah permukiman hingga ke rumah-rumah warga. Sekitar 70 persen rumah tergenang air," sambungnya.
Sementara itu, di Dusun Urukumpang, Desa Cenning, ketinggian air satu meter.
"Sekitar 25 rumah dan satu rumah ibadah yang terendam," kata Camat Malangke Barat, Sulpiadi.
Kondisi yang sama terjadi Dusun Landungdou, Desa Wara.
"Kita masih menghitung rumah yang terdampak," tuturnya.(*)