Dasad Latief

Janji Dasad Latief Jika Diangkat Jadi Menteri Agama, Pasti Daftar Tunggu Haji Akan Berkurang Drastis

Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Membaca Al Quran

TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam Islam, setiap manusia akan merasakan yang namanya kematian. Ini adalah salah satu tahapan yang harus dihadapai oleh setiap manusia di dunia.

Adapun kematian berasal dari kata “mati” yang berarti berpisahnya ruh dari jasad di alam dunia  untuk selamanya, dan ruh tersebut akan melanjutkan perjalanannya menuju alam akhirat.

Kematian merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan.

Kematian adalah salah satu fase yang akan dialami manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT

Penceramah kondang asal Sulawesi Selatan, Dasad Latief dalam sebuah ceramahnya mengatakan, orang yang menghadapi sakratul maut dengan sengsara adalah orang yang tidak tahu membaca Alquran.

"Saya pernah lihat orang yang sakaratul maut di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Satu minggu alami sakratul maut, tidak mati-mati," kata Dasad.

Menurut Dasad, kalau ada orang yang lama mengalami sakratul maut, berarti orang tersebut lama menjalani penyiksaan.

Dasad menceritakan, setelah megetahui orang tersebut lama mengalami sakaratul maut, ia kemudian mendatangi dan membisikkan surah yasin di telinganya.

"Tiba-tiba dia bangun dan lempari saya air. Dia katai saya untuk berhenti mengaji karena katanya panas telinganya," tutur Dasad. 

Masih menurut cerita Dasad, ia kemudia menanyakan orang-orang terdekatnya. Apakah ia pandai membaca Al Quran.

"Mama ajiku tidak tahu membaca Alquran Ustad," kata Dasad menirukan perkataan keluarga terdekat orang tersebut.

Mendengar jawaban tersebut, Dasad mengatakan jika dirinya diangkat menjadi Menteri Agama, ia akan wajibkan calon jamaah haji harus pintar membaca Al Quran.

"Pasti daftar calon haji akan turun," katanya.

Dasad melanjutkan, orang yang tidak tahu membaca Alquran, wawancaranya atau proses tanyajawabnya akan panjang. 

Kenapa? karena karena bahasa nanti di hari akhirat bukan bahasa Indonesia, bahasa Sunda, atau bahasa lainnya, tapi bahasa Quran.

Keharusan Bisa Membaca Alquran

Apa yang Anda lakukan terhadap Al-Quran yang kini tersimpan rapi di rumah?

Tentu Anda membaca bukan? Tetapi, memang tak dapat dipungkiri bahwa ada orang yang mempunyai Al Quran di rumahnya, hanya saja tidak disentuhnya sama sekali, bahkan hingga Quran itu berdebu. Tidak ada tanda-tanda bahwa Al Quran itu pernah dibuka apalagi dibaca.

Sungguh ironis, jika kita melihat Al Quran hanya terpajang rapi di lemari. Padahal, Al Quran bukanlah hiasan, yang hanya disimpan untuk mempercantik ruangan. Tetapi, Al Quran adalah wahyu Allah, yang seharusnya kita baca, pelajari, pahami, amalkan dan dakwahkan.

Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (QS. Al-Ankabut: 45).

Terkadang, banyak kita melihat seorang muslim yang tahu bahwa kitab sucinya ialah Al-Quran, namun tidak bisa membaca Al-Quran.

Lantas, apakah orang yang tidak bisa baca Al-Quran itu berdosa?

Dalam kabarmakkah.com dikabarkan bahwa para ulama bersepakat bahwa, orang yang tidak bisa membaca Al-Quran itu ada dua kemungkinan, bisa jadi ia berdosa, bisa juga tidak. Lalu, apa yang membedakannya?

1. Tidak bisa baca Al-Quran, tidak berdosa. Hal ini berlaku bagi mereka yang sudah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk belajar membaca Al-Quran, hanya saja Allah memberikan takdir yang lain. Takdir Allah membuatnya tidak mampu untuk membaca Al-Quran.

2. Tidak bisa baca Al-Quran itu berdosa. Hal ini berlaku bagi mereka yang dikenal sebagai orang akademik, memiliki kemampuan intelektual yang tinggi, namun enggan untuk membaca Al-Quran apalagi memperhatikannya. Sehingga, ia berdosa untuk ketidakmampuannya tersebut.

Allah telah memberikan akal kepada kita untuk mempermudah jalan hidup kita. Sehingga, kita mampu mempalajari Al-Quran. Hanya saja, rasa malas yang bersarang dalam diri kita terkadang menjadi penghambat bagi kita untuk belajar. Itulah, yang menyebabkan kita termasuk dalam kategori orang berdosa, karena enggan belajar membaca Al-Quran.(*)

Berita Terkini