TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar terus berupaya melakukan penanganan terhadap pandemi covid-19.
Beberapa program telah dijalankan guna menekan penyebaran virus. Program Makassar Recover misalnya.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengusung program tersebut dengan membentuk beberapa satgas.
Mulai dari satgas raika, covid hunter, hingga detektor covid-19. Masing-masing punya bagian untuk memerangi pandemi.
Detector covid-19 jadi salah satu tim satgas yang menuai protes masyarakat.
Program ini dianggap kurang efektif, beberapa warga menolak ditracing atau diperiksa.
Karena itu, Pemkot Makassar berbenah, melakukan evaluasi dengan meminta pandangan dari tim ahli, khususnya di bidang kesehatan.
Dalam waktu dekat tim detector akan diaktifkan kembali.
Hal itu disampaikan oleh juru bicara Makassar Recover, Henny Handayani.
"Dalam waktu dekat detektor akan diaktifkan kembali setelah minggu-minggu lalu dievaluasi," ucap Henny kepada Tribun-Timur.com lewat pesan WhatsApp, Jumat (20/8/2021) siang.
Tim detector ini betugas untuk memonitoring perkembangan kesehatan masyarakat di level RT/RW.
Aktifnya kembali tim detector kata Henny sekaligus menindaklanjuti program isolasi apung di KM Umsini.
Untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat positif covid-19 OTG agar mau mengikuti program isolasi terintegrasi tersebut.
"Sangat penting saat ini memisahkan orang sakit dengan orang sehat sebagai langkah memutus mata rantai sebaran Covid-19," jelasnya
Sekadar informasi, satgas detector mulai diturunkan pada 10 Juli 2021 lalu.