Bincang Kampus

Mashur Razak Paparkan Perjalanan Perubahan Bentuk STIE jadi ITB Nobel 

Penulis: Siti Aminah
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bincang kampus seri #43, Transformasi Kampus di Era Revolusi Industri 4.0, narasumber Dr Mashur Razak, SE MM.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rektor Institut Teknologi Bisnis (ITB) Nobel Indonesia Makassar, Dr Mashur Razak memaparkan perjalanan ITB Nobel beralih status dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nobel.

Perubahan status tersebut direncanakan tiga tahun lalu. 

Kemudian berhasil mendapatkan SK perubahan bentuk dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 5 Juli 2021 lalu.

Dari namanya menunjukan bahwa Nobel yang tadi statusnya sekolah tinggi membina prodi ekonomi sekarang bertambah menjadi bisnis dan teknologi.

"Artinya prodi yang akan kita buka kedepan terbuka peluang lahirnya prodi baru dalam rangka perluasan kewenangan pendidikan kepada masyarakat," ucap Mashur Razak dalam agenda bincang kampus seri #43, Transformasi Kampus di Era Revolusi Industri 4.0.

Kegiatan ini dilakukan secara virtual dan disiarkan langsung lewat YouTube Tribun Timur dan facebook Tribun Timur Berita Online Makassar pukul 16.00 Wita, Jumat (20/8/2021). 

Dijelaskan Mashur, Nobel dengan perubahan bentuk tersebut kini memiliki tiga prodi.

Yakni prodi managemen, akuntasi, serta prodi sistem dan teknologi informasi. 

"Penambahan ini melengkapi prodi kita yang ada, sekaligus memenuhi persyaratan untuk perubahan status," ujarnya.

Kedepan, sebagai Institut Nobel tidak akan jauh dari rumpun ilmu teknologi dan bisnis.

"Kenapa memilih dua rumpun ilmu ini karena kita melihat bahwa bisnis dari teknologi memiliki keterkaitan yang erat," ungkapnya.

Dengan adanya elemen bisnis, sangat banyak peluang membuka prodi baru, misalnya bisnis digital, sosial media marketing dan lainnya.

Begitu juga dengan prodi terkait teknologi informasi, seperti sistem informasi dan komputerisasi akuntansi.

"Tapi tahun ini belum ada target pembukaan prodi baru, sekarang yang tiga sudah berjalan. Dua prodi lama dan satu prodi baru," paparnya.

Untuk pembukaan prodi kedepan, ITB Nobel akan melihat tren perkembangan bisnis teknologi informasi terkait apa-apa yang akan dikembangkan.

Baginya, tak mudah menghadirkan prodi baru, perlu menyesuaikan dengan kondisi infrastruktur, serta kesiapan sumber daya.

Syaratnya, butuh lima tenaga dosen yang memiliki kompetensi di bidang ilmu yang dibutuhkan.

"Prodi sistem teknologi informasi itu prosesnya lama karena tidak mudah dapat tenaga dosen di bidang itu di Makassar," ungkapnya.

Berita Terkini