TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Sebentar lagi, sejumlah kepala daerah di Sulsel akan bergabung dengan Partai Gerindra Sulawesi Selatan.
Menurut Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), sekitar lima kepala daerah ingin bergabung jadi kader di partai besutan Prabowo Subianto dalam waktu dekat ini.
Namun AIA belum mau menyampaikan siapa saja nama-nama tiga hingga lima kepala daerah tersebut.
Diungkapkan AIA tiga hingga lima kepala daerah tersebut adalah kepala daerah hasil pilkada serentak 2020 lalu.
"Ada beberapa kepala daerah dalam hal ini bupati dan wakil bupati di Sulsel ingin bergabung Partai Gerindra. Mereka sudah dua hingga tiga kali menyampaikan keinginannya bergabung ke saya soal itu," kata AIA kepada wartawan di Kantor DPD Gerindra Sulsel Jl AP Pettarani Kota Makassar, Kamis (18/8/2021) sore.
Bagi AIA, tiga hingga lima kepala daerah tersebut ingin gabung Gerindra Sulsel atas keinginan sendiri.
Bukan Gerindra yang mengajak mereka.
Menurutnya, Partai Gerindra Sulsel secara terbuka menerima dan menyambut baik jika ada kepala daerah ingin gabung.
"Meraka yang mengajukan diri ingin gabung, kami buka ruang sebesar-besarnya kalau ingin gabung dan punya kesamaan visi," katanya.
Saat ini Partai Gerindra Sulsel memiliki tiga kader yang menjabat kepala daerah.
Seperti Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa, Bupati Sidrap Dolla Mando, dan Bupati Bukukumba Andi Muchtar Ali Yusuf.
Pada pilkada serentak 2020 ini, Gerindra memenangkan jagoannya di tujuh kabupaten kota, terbanyak di antara partai lain.
Tujuh kepala daerah itu antara lain Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Wawali Fatmawati Rusdi.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan Wakil Bupati Abd Rauf Malaganni Kr Kio.
Bupati Luwu Timur Budiman, Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak dan Wakil Bupati Lutfi Halide, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf dan Wakil Bupati Andi Edy Manaf.
Bupati Selayar Muh Basli Ali dan Wakil Bupati Saiful Arif, dan Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung dan Wakil Bupati Zadrak Tombek.
Sebelumnya, Wakil Bupati Jeneponto Paris Yasir memutuskan meninggalkan Partai Gerindra lalu bergabung dengan Partai Nasdem.
Paris Yasir menambah deretan sejumlah kepala dan wakil daerah kader Gerindra berpindah partai.
Sebelum Paris, ada nama Bupati Selayar Muh Basli Ali dan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani.
Bupati Selayar Muh Basli Ali berstatus sebagai kader Partai Gerindra saat maju Pilkada Selayar 2015 lalu.
Ketika itu ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kabupaten Kepulauan Selayar.
Basli Ali maju berpasangan pensiunan birokrat Zainuddin di Pilkada Selayar 2015 lalu. Keduanya diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Hasil Pilkada Selayar 2015, Basli Ali-Zainuddin keluar sebagai pemenang. Keduanya pun dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Selayar.
Setahun menjabat bupati, Basli Ali memutuskan berlabuh ke Partai Golkar pada (21/1/2017) lalu. Ia terpilih memimpin DPD II Partai Golkar Kabupaten Kepulauan Selayar.
Pemilu 2019, Basli Ali berhasil menaikkan kursi Golkar di DPRD Selayar, dari 7 kursi naik menjadi 10 kursi. Atau 40 persen kursi parlemen.
Kemudian Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani juga mengikuti jejak Basli Ali hijrah ke Partai Golkar. Indah Putri Indriani sempat menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Luwu Utara.
Ia menjabat Ketua DPC Gerindra Lutra saat maju Pilkada serentak 2015 lalu. Menggandeng Thahar Rum, Indah berhasil mengalahkan calon petahana Arifin Djunaidi-Abdullah Rahim.
Menang Pilkada Luwu Utara 2015, Indah Putri Indriani pun menjadi perempuan pertama menjabat bupati di Sulawesi Selatan. Ia dilantik jadi bupati sejak 17 Februari 2016 lalu.
Belakangan Indah Putri Indriani memutuskan mengundurkan diri dari Partai Gerindra menjelang Pemilu 2019 lalu. Indah mengikuti jejak suaminya Muhammad Fauzi menjadi kader Partai Golkar. Suaminya saat ini duduk sebagai anggota DPR RI.(*)
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95