Rakit Terbalik

Kelebihan Muatan Jadi Penyebab Pincara Terbalik di Desa Beringin Jaya Luwu Utara

Penulis: Chalik Mawardi
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR melakukan pencarian terhadap korban pincara terbalik di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (17/8/2021)

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Pincara yang terbalik di Sungai Rongkong, Desa Beringin Jaya, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, kelebihan muatan.

Demikian dikatakan Kapolsek Baebunta, Ipda Nelti.

Selain kelebihan muatan, pada pincara tersebut tidak ada manifest penumpang dan alat keselamatan (pelampung).

"Saat kejadian, debit air sungai sedang meningkat atau arusnya cukup deras," kata Nelti.

"Banyaknya jumlah penumpang turut menjadi penyebab mesin perahu tidak mampu melawan air," tuturnya.

Pincara merupakan satu-satunya akses yang dapat digunakan warga.

Bila ingin menyeberangi Sungai Rongkong setelah jembatan gantung hanyut akibat banjir bandang tahun lalu.

"Karena merupakan pengadaan swadaya, pengelolaan perahu penyebrangan dilakukan secara sederhana oleh warga, tanpa adanya manifest serta perangkat keselamatan berupa pelampung," jelasnya.

Kedua korban yang belum ditemukan kemungkinan telah tenggelam dan terbawa arus sungai hingga ke wilayah Kecamatan Malangke Barat.

"Luasnya area pencarian serta keruh dan derasnya air sungai menyulitkan upaya pencarian yang dilakukan oleh tim SAR," tuturnya.

Peristiwa ini, lanjutnya terjadi Selasa (17/8/21) sekitar pukul 09.00 Wita.

"Pincara dikemudikan oleh lelaki Firman alias Aco," katanya.

Ia menjelaskan, pincara berupa dua unit perahu yang dipasang sejajar dengan jarak sekitar satu meter.

"Kemudian dipasangi lantai berupa papan kayu untuk menampung penumpang dan barang," katanya.

Sebelum kejadian, rombongan warga Dusun Melati dari sebelah barat sungai hendak menghadiri acara akikah di sebelah timur sungai.

Mereka menumpang pincara yang dikemudikan Firman.

Setelah menyeberang, sekitar 60 meter dari dermaganya, mesin perahu tidak kuat melawan arus deras.

Pincara lalu hanyut kemudian menabrak tiang beton bekas jembatan gantung.

Tabrakan tersebut menyebabkan stand mesin perahu patah.

Sehingga mesin perahu matibdan tenggelam usai kemasukan air.

Penumpang yang ada di atas jatuh dan hanyut terbawa arus sungai.

"Setelah menyelamatkan diri dan dilakukan pemeriksaan, ada dua orang penumpang yang belum diketahui keberadaannya," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Beringin Jaya, Asrianto mengatakan pincara memuat 21 penumpang.

21 penumpang itu, di luar dari dua orang yang mengoperasikan pincara.

Sehingga saat kejadian, terdapat 23 orang di atas pincara.

"Penumpangnya 21 orang," kata Asrianto ditemui di sekitar lokasi kejadian.

Asrianto mengatakan, dari 23 orang yang menjadi korban, dua diantaranya dinyatakan hilang.

Keduanya adalah Manasia (50) dan Fivo (10).

"Dua yang masih hilang, satu orang dewasa dan satu anak-anak," katanya.

Sementara sisanya dinyatakan selamat.

Korban selamat, kata Asrianto, sudah kembali ke rumah.

"Yang selamat sudah ke rumah masing-masing," tuturnya.(*)

Berita Terkini