Pertamina

BBM Satu Harga Kini Hadir di Seko Luwu Utara, Dikenal Sebagai Daerah Ojek Termahal di Dunia

Penulis: Sukmawati Ibrahim
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SPBU BBM Satu Harga di Embonatana, Kecamatan Seko

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - BBM Satu Harga merupakan Penugasan Pemerintah kepada Pertamina untuk menjamin ketersediaan energi terutama di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T).

Pertamina menanggung biaya distribusi di lokasi sesulit apapun demi menghadirkan BBM Satu Harga di semua titik baik kota maupun desa terpencil sekalipun.

Di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 RI, belum semua lokasi mampu merdeka untuk mendapatkan ketersediaan energi.

Pertamina melalui program BBM Satu Harga terus berupaya mendekatkan akses energi ke wilayah 3T.

Demikian disampaikan Executive GM Pertamina Commercial & Trading Regional Sulawesi, Rama Suhut Sinaga.

Ia mengatakan, sejak tahun 2017 Pertamina Regional Sulawesi mampu merealisasikan 26 titik BBM Satu Harga.

"Jumlahnya akan terus bertambah guna menghadirkan kemerdekaan energi bagi masyarakat bumi celebes ini," katanya, Senin (16/8/2021).

Adapun 26 titik tersebut tersebar di lima provinsi se Sulawesi.

Sulawesi Selatan empat titik yaitu Liukang Tangaya, Pangkajene Kepulauan Liukang Kalmas, Pangkajene dan Kepulauan Liukamh Tupabbiring dan Seko Luwu Utara.

Sulawesi Utara enam titik, Kabaruan, Talaud Tagulandang, Sitaro Miangas, Kep Talaud Essang, Talaud Nanusa dan Talaud Melonguane.

Gorontalo dua titik, Tolinggula Gorontalo Utara dan Sumalata Timur.

Sulawesi Tengah 11 titik yaitu, Dolo Selatan, Sigi Una-una, Tojo Una-una Liang, Bangkep Kulawi Selatan, Sigi Banggai Tengah, Banggai Laut Tatikum, Banggai Kepulauan Buko, Banggai Kepulauan Palopo, Sigi Ulubongka, Tojo Una-una Bulogi, Banggai Kepulauan Dolo Barat.

Sedangkan Sulawesi Tenggara tiga titik, Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi, Wangi-wangi Selatan dan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan.

Di 26 titikBBM Satu Harga di Sulawesi ini, premium dijual seharga Rp 6.450 per liter dan Solar seharga Rp 5.150 per liter.

Rama Suhut Sinaga menyampaikan, Pertamina berkomitmen menghadirkan energi berkeadilan sesuai dengan amanat UU No 30 tahun 2007 mengenai energi.

Dimana, Pertamina terus mendorong availability, accessibility, acceptabilitydan affordability energi di suatu wilayah. 

Sesulit apapun medannya, Pertamina terus berkolaborasi dengan Pemerintah setempat dan stakeholder terkait guna mewujudkan itu. 

“Pertamina melaksanakan penugasan Pemerintah menjamin ketersediaan energi hingga ke pelosok tersulit, agar semua dapat menikmati kemerdekaan energi,” imbuhnya.

Seko, Daerah Ojek Termahal di Dunia Kini Merdeka Energi

Masyarakat mungkin tak asing dengan nama Seko, salah satu kecamatan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Seko sempat viral pada beberapa tahun lalu dengan ojek termahal di dunia. 

Untuk ke Masamba, ibu kota Luwu Utara, penduduk Seko harus merogoh kocek Rp 1,5 juta rupiah untuk membayar ojek motor.

Motor dipandang sebagai sarana transportasi paling mungkin digunakan.

Kondisi jalan berlumpur dan sering longsor menyulitkan apabila mobil harus melaju di jalanan tersebut. 

"Melihat kondisi akses jalan yang seperti itu, Pertamina pun tetap mencanangkan wilayah tersebut sebagai lokasi BBM Satu Harga melengkapi 3 lokasi lainnya di Sulsel," kata Rama.

Distribusi BBM ke Seko dilakukan dengan mobil tanki sejauh total 187 KM dari Terminal BBM Palopo di Bua. 

Kondisi jalanan yang rusak mengakibatkan BBM harus dipindahkan ke dalam drum  kemudian diangkut dengan pick up dan truk double gardan. 

Seringkali longsor dan jalanan berlumpur akibat hujan menunda waktu BBM tiba menjadi 4-6 hari, dari kondisi normal hanya sehari. 

"Tak ayal awak transportir BBM sering menginap di jalan dan membawa bekal berlebih untuk mempersiapkan semua kemungkinan," katanya.

Sebelum ada SPBU BBM Satu Harga di Seko, SPBU terdekat terdapat di Sabbang dengan jarak 118 KM dari Seko.

Harga BBM bisa mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per liter. Sejak beroperasi pada Juni 2021, konsumsi BBM mencapai 20 kilo liter untuk Premium dan 20 kilo liter untuk Biosolar. 

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengapresiasi langkah yang dilakukan Pertamina.

Ia mengatakan pihaknya berkolaborasi Pertamina, BPH Migas dan Kementerian ESDM mempercepat proses SPBU ini agar segera menekan harga bahan pokok melambung sangat mahal di Seko. 

“Sekarang dengan adanya SPBU Satu Harga ini harganya Rp 6.450 per liternya. Kalau bio solar sebelum ada SPBU juga mahal, bisa sampai Rp 30 ribu sekarang masyarakat kita di Seko bisa beli Rp5.150 saja per liter," pungkas Bupati perempuan pertama di Sulsel itu.  (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit

Berita Terkini