TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) yang merupakan Perseroda akan membentuk Tim Terpadu Penanganan Kebakaran di Kampung Lepping, Jl Muhammad Tahir, Makassar.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT SCI (Perseroda) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Yasir Mahmud, Minggu (15/8/2021).
Langkah itu menanggapi niat baik Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar yang akan membangunkan rumah untuk korban kebakaran di Kampung Lepping, Jl Muhamad Tahir, Kota Makassar, pada Kamis (12/8/2021) lalu.
Pemkot Makassar sendiri saat ini tengah mencarikan solusi bagi warga yang menjadi korban kebakaran di Kampung Lepping Jl Muhammad Tahir.
Perseroda Sulsel akan mendukung usaha Pemkot Makassar yang memiliki rencana membangun apartemen lorong untuk korban kebakaran.
"Kita dari Perseroda akan bentuk tim yang khusus menangani warga terdampak kejadian kebakaran di Komplek Lepping Jl Muhammad Tahir," kata Yasir Mahmud.
"Kita akan membantu Pemkot mencari solusi dengan rencana pembangunan Apartemen Lorong," ujar Yasir Mahmud.
Program Apartemen Lorong Pemkot Makassar ini dinilai menjadi salah satu jalan keluar bagi warga yang kehilangan rumah akibat peristiwa kebakaran itu.
Yasir Mahmud menjelaskan, pihak Perseroda dalam hal ini PT SCI dalam pembangunan Apartemen Lorong akan tetap mengacu pada Permendagri No 19 Tahun 2016 tentang pengelolaan barang milik daerah.
Duka Cita Bersama
Lebih jauh, Yasir Mahmud mengatakan, kebakaran di Jl Muhammad Tahir menjadi duka kita bersama karena di tengah krisis ekonomi akibat pandemi covid yang berkepanjangan.
"Ini duka kita semua, saat meyaksikan masyarakat kehilangan bangunan tempat tinggal di tengah masa krisis akibat Pandemi Covid-19 ini.
"Nanti akan dibangun Apartemen Lorong di atas tanah milik pemerintah," ujarnya.
Karena tanah tersebut milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang telah diserahkan menjadi aset yang dipisahkan untuk kemudian dikelola oleh Perseroda.
"Tentu pengelolaannya akan tetap mengacu pada asas hukum mengenai pemanfaatannya demi menghindari adanya usur kerugian negara," jelasnya.
Sementara itu, menurut PIC Property PT SCI Akmal, sebagai lahan pemerintah, dalam waktu dekat ini akan kita lakukan appraisal terhadap objek lahan tersebut.
Hal itu sesuai dengan persetujuan Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman sebagai kuasa pengguna barang milik daerah.
"Hal ini guna menghindari penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang," kata Akmal.
"Untuk penanganan secara lanjut akan kami segera koordinasikan dengan badan pengelola keuangan dan aset pemerintah daerah," lanjut Akmal.
Setelah itu, akan dibentuk tim terpadu dari semua unsur Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan dan berkoordinasi dengan Pemkot Makassar.
Berikutnya diambil langkah lanjut sebagai bentuk pemanfaatan dan langkah pembangunan yang akan ditempuh kedepannya.
Kebakaran di Lepping
Sementara itu, Plh Lurah Jongaya, Zulkifli mengatakan total rumah terbakar sebanyak 110 unit. 95 hangus dan 15 terdampak atau rusak ringan.
"Data sementara 110 rumah (95 hangus dan 15 terdampak). Total penghuni 397 jiwa atau 87 kepala keluarga (KK)," kata PLH Lurah Jongaya, Zulkifli ditemui di lokasi.
Lokasi pemukiman warga yang padat, lanjut Zulkifli, membuat api cepat menyebar dan membesar.
"Padat memang di sini, dan rata-rata rumah semua berdempatan," ujarnya.
Belum ada korban luka atau pun jiwa yang ditemukan dalam insiden kebakaran.
"Sementara kita masih data di lokasi. Untuk korban Alhamdulillah sejauh ini belum ada," terangnya.
Begitu juga dengan penyebab pasti kebakaran, kata dia, masih diselidiki.
Puluhan rumah terbakar di pemukiman padat penduduk Kampung Lepping, Jl Muh Tahir, Kecamatan Tamalate, Makassar, Rabu (11/8/2021) siang.
Pantauan di lokasi pukul 12.20 Wita, sejumlah petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar masih melakukan proses pendinginan atau pemadaman.
Beredar kabar, kebakaran itu dipicu nyala kompor yang ditinggal salah satu pemilik rumah.
Namun, Kapolsek Tamalate Kompol Ahmad Yulias belum ingin membenarkan adanya kabar itu.
"Masih dalam penyelidikan, apakah gara-gara kompor atau krosleting listrik nanti kita lihat dari hasil pemeriksaan labfor," kata Ahmad Yulias saat dikonfirmasi tribun-timur.com via sambungan WhatsApp.
Pihaknya mengaku telah memeriksa sejumlah saksi atau warga untuk dimintai keterangan.
"Iya, ada beberapa warga kita mintai keterangan," ujar perwira polisi satu bunga melati itu. (*)