TRIBUN-TIMUR.COM - Mengenal Daun Sambiloto, tanaman yang sisebut bisa tangkal infeksi Covid-19 Tapi bahaya bagi ibu hamil.
Sejumlah warga di berbagai wilayah di Ibdonesia tertular Covid-19.
Rumah sakit pun sampai kewalahan untuk menampung para pasien.
Sejumlah pasien juga sudah dinyatakan meninggal akibat ganasnya Corona.
Di tengah keganasan tersebut, muncul berbagai tips atau cara terhindar dari corona.
Selain memperketat protokol kesehatan, warga juga dianjurkan konsumsi vitamin.
Belakangan, daun sambiloto muncul dan ramai dibahas sebagai ramuan penangkal corona.
Manfaat daun sambiloto untuk kesehatan mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, ternyata daun sambiloto ini telah digunakan dalam berbagai ramuan tradisional.
Tanaman ini dipercaya bisa mencegah dan mengatasi beberapa penyakit.
Sambiloto atau Andrographis paniculata merupakan tanaman yang mempunyai rasa sangat pahit.
Meskipun rasanya sangat pahit, manfaat sambiloto dalam bidang kesehatan patut diperhitungkan. Sambiloto memiliki zat aktif bernama andrografolida yang diambil dari batang dan daun sambiloto.
Manfaat daun sambiloto bisa didapatkan dengan memperhatikan beberapa kondisi.
Walaupun memang baik untuk kesehatan, daun sambiloto ini bisa menimbulkan berbagai efek samping. Selain itu, orang dengan kondisi kesehatan tertentu harus menghindari daun sambiloto ini.
Penyebarannya dari India hingga kemudian ditemukan di Jawa.
Daun sambiloto dapat tumbuh pada curuh hujan 2000-3000 mm/tahun dan suhu udara 25-32 derajat Celcius.
Pada 1919, daun sambiloto kerap digunakan untuk mengatasi masalah flu dan demam.
Bahkan, terdapat klaim bahwa manfaat daun sambiloto dapat menghentikan penyebaran flu di India, meski belum ada pembuktian secara lanjut.
Daun sambiloto mengandung saponin, flavonoid, alkaloid, dan tanin.
Selain itu, sambiloto juga memiliki zat seperti lakton, paniculin, kalmegin, dan hablur kuning.
Zat tersebut yang menyebabkan daun sambiloto terasa pahit.
Kandungan
Berikut kandungan daun sambiloto yang ada dalam daun, batang bunga, dan akar tanaman sambiloti :
- Kalsium dan natrium
- Falvonoid
- Minyak asiri (essential oil)
- Zat andrographolid
- Alkane, keton, aldehid, asam kersik dan dammar.
- Kalium
- Laktone
- Deoksiandrographolid, 14-deoksi-11, dan 12-didehidroandrographolid.
Manfaat
Daun sambiloto dikenal memiliki sejumlah manfaat bagi pengobatan, antara lain :
1. Mengatasi gangguan sistem pencernaan
Daun sambiloto dapat digunakan untuk menjaga kerja sistem pencernaan.
Daun ini dapat mengatasi berbagai masalah pencernaan seperti diare, sembelit, hingga kolik abdomen.
2. Mengatasi flu
Daun sambiloto dikenal dapat menyembuhkan penyakit influenza.
Penyakit influenza merupakan jenis infeksi virus yang ditandai dengan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri, bersin-bersin, batuk dan kedinginan.
3. Menjaga fungsi hati
Daun sambiloto memiliki manfaat dalam menjaga fungsi dan kerja hati.
Hal ini berguna untuk menginfeksi berbagai macam penyakit yang menyerang fungsi hati.
Daun sambiloto dapat mengatasi beberapa gangguan hati seperti penyakit kuning, pembesaran hati, dan juga kerusakan hati yang disebabkan oleh penggunaan obat tertentu.
4. Mengobati gangguan saluran pernapasan
Manfaat lainnya ialah untuk mengobati berbagai gangguan saluran pernapasan.
Beberapa jenis gangguan sistem pernapasan yang dipercaya dapat diobat dengan daun sambiloto antara lain adalah seperti bronkitis, pneumonia, dan juga tuberkulosis.
5. Mencegah diabetes
Daun sambiloto juga diketahui memiliki manfaat lain seperti mencegah diabetes.
Sebuah penelitian pada hewan menunjukkan bahwa daun sambiloto dapat memberikan efek hipoglikemik atau dapat menurunkan kadar gula darah.
6. Menurunkan kolesterol
Daun sambiloto juga dapat menurunkan kolesterol serta menjaga kadar kolesterol dalam darah.
Menjaga kadar kolesterol dalam darah adalah hal yang sangat penting karena penumpukan kolesterol dalam darah bisa memicu terbentuknya plak dalam pembuluh darah dan memicu penyumbatan pembuluh darah.
7. Mencegah penyakit jantung
Daun sambiloto tidak hanya dapat menurunkan kolesterol dan mencegah penyumbatan pembuluh darah, tetapi juga dapat mencegah terjadinya penggumpalan darah atau bahkan memecah gumpalan darah.
8. Mengatasi masalah kulit
Manfaat daun sambiloto selanjutnya adalah untuk mengatasi berbagai macam infeksi kulit.
Efek antibakteri dan antiperadangan dari tanaman yang satu ini membuatnya ampuh untuk digunakan sebagai obat berbagai kondisi kulit seperti iritasi, meredakan gatal-gatal, mengobati bisul, hingga mengatasi gigitan ular dan gigitan serangga.
9. Mencegah kanker
Daun sambiloto juga mengandung senyawa antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas sehingga dapat menjadi salah satu agen antikanker.
10. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Senyawa antioksidan juga sangatlah penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Sambiloto yang mengandung antioksidan dapat mencegah perkembangan berbagai virus, bakteri, dan mikroorganisme yang dapat menginfeksi tubuh.
Konsumsi sambiloto secara rutin tidak hanya dapat mengobati tapi juga dapat mencegah berbagai penyakit.
Sambiloto untuk cegah Covid-19
Menurut Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Mohammad Nasih saripati daun sambiloto juga bisa menjadi referensi pencegahan masuknya virus Corona ke dalam tubuh.
Pasalnya, kedua virus dinilai sangatlah mirip.
"Dengan beberapa rempah itu, semua sudah melalui proses penelitian. Salah satu yang mendapat pengakuan dunia adalah saripati dari sambiloto yang mempunyai manfaat obat untuk malaria.
Kita tahu, obat herbal tersebut dapat dijadikan sebagai referensi pencegahan masuknya virus corona dalam tubuh karena virusnya sangatlah mirip," papar Nasih pada pertemuan dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Lembaga Penyakit Tropik (LPT), kampus Unair, Surabaya, Selasa (3/3/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut Nasih mengatakan, Indonesia memiliki ketahanan terhadap virus Corona dengan berbagai rempah dan kekayaan alam yang ada.
Sebelumnya, para ahli kesehatan China juga telah mengumumkan bahwa mereka telah menemukan metode yang efektif untuk mengobati virus corona.
Setelah melakukan berbagai uji klinis, para ilmuwan China telah mengonfirmasi bahwa Chloroquine Phosphate yang merupakan obat antimalaria memiliki efek kuratif tertentu pada penyakit virus corona yang baru (Covid-19).
Hal tersebut Wakil kepala Pusat Pengembangan Bioteknologi Nasional China di bawah Kementerian Sains dan Teknologi, Sun Yanrong kepada The Star, Senin (17/2/2020).
Sun mengatakan, para ahli telah sepakat untuk menyarankan obat tersebut dimasukkan dalam versi berikutnya dari pedoman pengobatan dan diterapkan dalam uji klinis yang lebih luas.
Sun menjelaskan, Chloroquine Phosphate, yang telah digunakan selama lebih dari 70 tahun, dipilih dari puluhan ribu obat yang ada setelah melalui proses screaning dan uji coba.
Lebih lanjut, Sun menyebutkan jika obat tersebut telah di uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi Guangdong China Selatan dan Provinsi Hunan di China Tengah.
Hasil uji coba tersebet menunjukkan khasiat yang cukup baik.
Dalam uji coba tersebut, kelompok pasien yang menggunakan obat ini telah menunjukkan indikator yang lebih baik daripada kelompok paralel mereka, dalam penurunan demam, perbaikan gambar CT paru-paru, persentase pasien yang hasilnya negatif dalam tes asam nukleat virus dan waktu yang mereka perlukan untuk itu.
“Pasien yang menggunakan obat (Klorokuin fosfat) juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih,” imbuhnya.
Sun memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat di rumah sakit selama empat hari setelah menunjukkan gejala virus corona.
Setelah minum obat selama seminggu, dia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif.
“Sejauh ini, tidak ada reaksi merugikan yang serius terkait penggunaan obat tersebut di antara lebih dari 100 pasien yang terdaftar dalam uji klinis,” kata Sun kepada Xinhua.
Sedangkan hingga saat ini, para ahli masih berlomba untuk menemukan vaksin bagi penyakit Covid-19 ini.
Sebuah perusahaan bioteknologi AS telah mengirimkan vaksin virus corona eksperimental kepada peneliti pemerintah Amerika Serikat hanya dalam waktu 42 hari setelah urutan genetik SARS-CoV-2 dirilis oleh peneliti China pada pertengahan Januari.
Dikutip Kompas.com dari Time, botol pertama vaksin tersebut telah dikirim ke Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) yang merupakan bagian dari Institut Kesehatan Nasional (NIH) di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat.
National Institute of Health sendiri bekerja sama dengan perusahaan biotek Moderna dalam pengembangan vaksin untuk virus corona tersebut.
Vaksin akan siap diujicobakan pertama kali pada manusia pada April nanti.
Nantinya jika uji coba berhasil, pengujian lebih lanjut dan persetujuan peraturan akan dibuat sebelum vaksin itu digunakan secara luas.
Moderna bukanlah satu-satunya perusahaan farmasi yang mencoba untuk menemukan imunisasi untuk virus corona ini.
Raksasa farmasi Johnson & Johnson (JNJ) dan GlaxoSmithKline (GLAXF) juga sedang melakukan penelitian vaksin ini.
Moderna sendiri mengaku telah mengembangkan virus hanya dalam jangka waktu 42 hari sejak perusahaan memperoleh informasi genetik virus.
Efek samping
Meski daun sambiloto memiliki berbagai manfaat untuk pengobatan segala penyakit.
Namun, daun sambiloto juga memiliki efek samping akibat penggunaannya.
Berikut efek samping dari daun sambiloto:
1. Peningkatan enzim dalam hati
2. Alergi
3. Sakit kepala
4. Diare
5. Menurunnya nafsu makan
6. Kelenjar getah bening
Larangan
Daun sambiloto tidak dapat dikonsumsi oleh sembarang orang.
Hal ini karena dapat menimbulkan risiko tertentu.
Daun sambiloto tidak dikonsumsi oleh pasien yang memiliki kondisi sebagai berikut :
1. Wanita hamil
2. Wanita yang sedang program hamil
3. Ibu menyusui
4. Hipotensi
5. Gangguan darah
6. Penderita penyakit autoimun
Resep obat tradisional dari daun sambiloto
Dilansir dari Balitbang Pertanian, Kementerian Pertanian, berikut adalah resep obat tradisional dari sambiloto untuk berbagai penyakit.
1. Gatal-gatal
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah 1 gram daun sambiloto, 1 gram jahe, 1 gram ngokilo, dan 1 gram akar wangi.
Cara membuatnya, tumbuk halus semua bahan hingga menjadi bubuk.
Seduh dan minum rutin 3 kali sehari.
2. Kudis
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah 1 genggam daun sambiloto segar dan sedikit belerang.
Caranya, daun sambiloto dan belerang ditumbuk hingga halus.
Gunakan dengan cara dilumurkan pada area kulit yang terkena kudis.
3. Diabetes
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah 25 helai daun sambiloto, 25 helai daun kumis kucing, dan 110 ml air.
Cara membuatnya, rebus daun sambilot dan daun kecing hingga mendidih.
Minum air rebus tersebut setiap 1 kali sehari.
4. Usus buntu
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah daun sambiloto dan air secukupnya.
Rebus daun sambiloto hingga mendidih dan minum 1/4 cangkir setiap 1 kali sehari.
5. Tifus
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah 17 helai daun sambiloto dan air secukupnya.
Daun sambiloto dihaluskan dan direbus, kemudian minum 1/ cangkir setiap 1 kali sehari.
Selain untuk mengatasi berbagai penyakit tersebut, sambiloto juga banyak digunakan sebagai obat antiradang, antikanker, dan penurun tekanan darah tinggi.