TRIBUN-TIMUR.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar kembali menyoroti pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) senilai 1.760 triliun atau Rp 1,7 kuadriliun
Menurut Denny Siregar, rencana pembelian tersebut wajar karena pinjaman jangka menengah, selama 23 tahun.
Yang tidak wajar, kata Denny Siregar, lantaran orang-orang di PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) merupakan orang Gerindra.
"Rencana pembelian alutsista 1.760 T itu wajar sih, buat gua. Itu kan pinjaman jangka menengah, selama 23 tahun. Nyicil 76 T lah setahun. Anggaran Kemenhan 130 T setahun..
Yg gak wajar itu cuman, kok ya bisa2nya PT TMI itu isinya org2 Gerindra semua.
Hihihi..(emoji menutup mulut)," tulis Denny Siregar, lewat akun Twitter @Dennysiregar7, Jumat (11/6/2021) pukul 2.57 sore, seperti dilansir Tribun-timur.com.
Dilansir dari Kompas.com, pengadaan alat utama sistem pertahanan oleh Kemenhan memunculkan polemik.
Selain jumlahnya yang fantastis lantaran melebihi setengah besaran anggaran belanja negara pada APBN 2021, pengadaan alutsista dengan skema pinjaman itu juga melibatkan para kolega Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.
Keterlibatan para kolega Prabowo dalam pengadaan alutsista yang ditargetkan rampung pada 2024 itu mulanya terungkap lewat identitas perusahaan yang menjadi rekanan Kemenhan.
Perusahaan yang menjadi rekanan tersebut yakni PT TMI.
Berdasarkan salinan akta perusahaan yang diterima Kompas.com, PT TMI didirikan sebagai perusahaan swasta nasional pada 14 Agustus 2020. Perusahaan ini berstatus perseroan tertutup.
Berdasarkan salinan akta tersebut, disebutkan terdapat tiga direktur dan seorang komisaris PT TMI dengan status tidak memiliki saham.
Mereka adalah Prasetyo Hadi (komisaris), Satrio Dimas Aditya, Tony Setya Boedi Hoesodo, dan Wicaksono Aji.
Sedangkan pengurus dan pemilik saham adalah Glenny H Kairupan sebagai komisaris utama, Harsusanto sebagai direktur utama, Judi Magio Yusuf sebagai komisaris, Mundasir sebagai direktur, dan Nugroho Widyotomo sebagai komisaris.
Dikutip dari Kompas.id, Glenny dan Magio adalah teman seangkatan Prabowo di Akademi Militer yang juga aktif di Partai Gerindra, Harsusanto adalah mantan pimpinan PT PAL, sedangkan Nugroho adalah lulusan Akmil 1983 dan Mundasir lulusan Akmil 1988.