TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Presiden Komisaris sekaligus Komisaris Independen PT Gowa Makassar Tourism Develompment Tbk (GMTD), Prof Didik J Rachbini mengatakan, pihaknya terus menggenjot pengembangan Tanjung Bunga sebagai kawasan hunian dan komersial terpadu.
Pihaknya terus enyasar segmen pasar yang memiliki potensi cukup besar.
Baik menengah hingga menengah ke bawah dengan menawarkan produk-produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
"Perseroan fokus kepada perbaikan mutu dan layanan dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital," katanya di sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2020.
Kegiatan ini berlangsung dengan protokol kesehatan ketat di Hotel Aryaduta Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (25/5/2021).
Pada kesempatan ini, turut disampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 mengalami kontraksi 2,07 persen.
"Namun demikian, kinerja Perseroan di tahun 2020 masih membukukan pendapatan sebesar Rp 171,6 miliar,” ungkapnya.
Menurutnya, capaian tersebut tergolong cukup baik apalagi di tengah pandemi.
"Capaian kita tahun 2020 mencapai 77 persen dari target kita," ujarnya.
Diketahui, target GMTD di tahun 2020 sebesar Rp 222 miliar.
Sekadar informasi, GMTD pada awalnya didirikan pada tahun 1991 oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengembangkan kawasan 1,000 hektar menjadi daerah wisata Tanjung Bunga.
Lippo Grup bergabung pada tahun 1994 untuk mengembangkan kawasan tersebut.
Pada tahun 1995, GMTD mulai melakukan studi kelayakan, pembelian tanah, pengurusan izin-izin serta merancang masterplan untuk kawasan tersebut.
GMTD membangun Jalan Metro Tanjung Bunga sepanjang 6 km yang menghubungkan kota Makassar dengan Kabupaten Gowa dan Takalar senilai Rp 70 miliar.
GMTD juga telah membangun infrastruktur di kawasan tersebut.
GMTD mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1997 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2000. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit