TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi unjuk rasa di perempatan Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Andi Djemma, Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (20/5/2021).
Dalam aksinya kader hijau hitam menuntut evaluasi terhadap kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara.
Termasuk menuntut agar Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar dicopot dari jabatannya.
"Copot kepala BPBD Luwu Utara," teriak orator aksi.
Dalam akasinya, kader HMI membawa bendera organisasi.
Mereka juga membawa ban bekas dan menutup sabagian jalan.
Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan akan berlanjut ke Kantor Bupati Luwu Utara.
HMI menyoroti kinerja BPBD Luwu Utara setelah seorang kader mereka tewas tenggelam.
Saat itu kader HMI meminta pertolongan ke BPBD untuk melakukan pencarian namun lambat direspon.
Diberitakan sebelumnya, kinerja BPBD Luwu Utara dan Basarnas Palopo dikritik Ketua HMI Komisariat I La Galigo Masamba, Reski.
Reski melayangkan kritik setelah kadernya Abdul Muhaimin (23) tewas tenggelam di muara Desa Pengkajoang, Kecamatan Malangke Barat, Luwu Utara, Sabtu (15/5/2021).
Menurut Reski, gerakan BPBD dan Basarnas lambat.
Mereka baru bergerak saat mayat sudah ditemukan warga.
"Tim dari BPBD dan Basarnas hanya tiba di rumah duka sekitar pukul 01.30 Wita dini hari tanpa melakukan pencarian, padahal kami melaporkan kejadian sekitar pukul 18.30 Wita," kata Reski.
"Mereka hanya datang foto-foto di rumah duka, teman-teman sempat usir mereka karena kesal," tambahnya.
Sebelum tewas, Abdul Muhaimin asal Dusun Pummema, Desa Tingkara, Kecamatan Malangke bersama rekannya Muh Resky Adi Nugraha (22) asal Dusun Labbu, Desa Pengkajoang, pergi memancing di laut.
Mereka berdua menuju ke muara Tompe (Mantalinga) Desa Pengkajoang menggunakan perahu bala-bala atau fiber untuk memancing.
Diduga saat hendak pulang, mereka tenggelam akibat angin dan ombak yang menghatam perahu.
Resky Adi Nugraha selamat setelah ditolong oleh operator alat berat bernama Alias.
Sedangkan Muhaimin tenggelam bersama perahu.
Mayatnya ditemukan warga yang melakukan pencarian sekitar pukul 22.29 Wita.